Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kisah Kades Birit Klaten, Bawa Peti Mati Pakai Motor Dinas Sejauh 15 Km: Demi Tolong Warga

Ada banyak cara yang bisa dilakukan pejabat desa untuk membantu warganya yang sedang kesusahan. Seperti yang dilakukan Kades Birit, Kecamatan Wedi ini

istimewa Facebook Eko Subali
Motor Dinas Kades Birit, Kecamatan Wedi, Klaten, Sukadi Danang Witono yang dipakai membawa peti mati. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ada banyak cara yang bisa dilakukan pejabat desa untuk membantu warganya yang sedang kesusahan. 

Seperti yang dilakukan Kades Birit, Kecamatan Wedi, Klaten, Sukadi Danang Witono

Sukadi memiliki cerita yang unik, dia membawa peti mati dengan motor dinasnya untuk menolong warga yang membutuhkan. 

Baca juga: Alasan Peti Mati yang Ternyata Kosong Tak Ada Jenazahnya, Langsung Dimakamkan di Karanglo Klaten

Baca juga: Angka Kematian Tinggi, Peti Mati Jadi Barang Langka di Boyolali, Polisi Sampai Ikut Lembur Membuat

"Saya mengambil peti mati tersebut sendiri secara spontan, la wong yo keburu dipake, selagi kita mampu kenapa nyuruh orang," kata Sukadi kepada TribunSolo.com, Rabu (28/7/2021).

Awal mula, Sukadi harus mengambil peti mati sejauh 15 km ini adalah saat ada warganya yang meninggal dunia pada Minggu (19/7/2021) pagi. Saat itu stok peti yang tersisa tinggal 1.

Setelah selang satu jam kemudian, dia mendapat kabar warganya ada yang meninggal lagi.

"Saya minta warga cari peti tak dapat, akhirnya saya beli di langganan saya dan spontan saya sendiri yang ambil," terangnya.

Baca juga: Di Tengah Rawat Pasien Covid-19, Video Kamar Jenazah Dipenuhi Peti Mati Beredar di RS Kasih Ibu Solo

Dia mengatakan dirinya mengambil peti mati tersebut di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten atau 15 kilometer dari lokasi Desa Birit, Wedi, Kabupaten Klaten.

Peti tersebut dia bawa menggunakan motor dinasnya. 

Hal ini dia lakukan lantaran dahulu warga juga membantu dirinya sampai bisa menjabat sebagai kepala desa. 

Setelah dia membawa peti tersebut, proses pemakaman warga yang meninggal tersebut bisa diteruskan.

Berdayakan Warga Buat Peti Sendiri

Setelah kejadian peti langka tersebut, kini Sukadi Danang Witono meminta warganya untuk membuat peti mati sendiri.

Ia menuturkan, peti jenazah bikinan warganya tersebut dibuat dengan dana pribadi warga.

Ukuran peti jenazah yang dibuat sepanjang 2 meter dan lebar 40 sentimeter sampai 50 sentimeter.

Baca juga: Banyak Bisnis Goyah saat Pandemi, Penjualan Peti Mati Justru Melonjak, Perajin: Naik 10 Kali Lipat

Bahan utama pembuatan peti jenazah dari kayu munggur.

"Warga membuat peti mati secara mandiri dikarenakan masih mahalnya peti mati, hingga mencapai Rp 1 Juta," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved