Berita Sragen Terbaru
Vaksin AstraZeneca Bisa Sebabkan Demam, Bupati Sragen Berikan Obat Pendamping, Antisipasi KIPI Berat
Vaksin AstraZeneca buatan Inggris, dikenal memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang lebih berat.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Vaksin AstraZeneca buatan Inggris, dikenal memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang lebih berat.
Berdasarkan kasus-kasus sebelumnya, banyak masyarakat yang merasakan demam hingga tubuhnya meriang setelah disuntik vaksin AstraZeneca.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, meskipun muncul KIPI yang lebih berat, namun vaksin AstraZeneca masih aman.
Baca juga: Dapat 20 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca, Pemkab Sragen Mulai Vaksinasi Covid-19 ke Warga Pekan Ini
Baca juga: Tak Semua Nakes di Boyolali Langsung Dapat Suntikan Vaksin Tahap 3 Jenis Moderna, Ini Alasannya
"AstraZeneca itu efikasinya lebih tinggi, sehingga bisa memunculkan KIPI yang lebih kuat," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (2/8/2021).
Berdasarkan catatan WHO, efikasi vaksin AstraZeneca sebesar 63,09 persen.
Angka itu lebih besar, jika dibandingkan dengan vaksin Sinovac, sebesar 51 persen.
Baca juga: Suporter Persis Solo Pasoepati Dapat Kuota Vaksin dari Gibran, Jumlahnya Disiapkan 10 Ribu Dosis
Untuk mengantisipasi KIPI, Bupati Yuni mengatakan, telah menyiapkan obat pendamping.
"Kami mendampinginya dengan memberikan paracetamol untuk 2 hari, InsyaAllah dengan begini masyarakat tidak perlu takut," ujarnya.
Menurutnya, demam setelah disuntik vaksin, ialah hal yang biasa.
"Seperti bayi, sehabis diimunisasi agak panas, kan wajar," pungkasnya.
Dapat Jatah 20 Ribu Dosis
Vaksin AstraZeneca mulai didistribusikan ke Kabupaten Sragen.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, Kabupaten Sragen telah menerima sebanyak 20.000 dosis.
"Kita dikasih 20 ribu dosis vaksinasi baru merk AstraZeneca, kita distribusikan ke desa-desa, targetnya selesai sampai nanti 13 Agustus," ujar Yuni, kepada TribunSolo.com, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Tak Semua Nakes di Boyolali Langsung Dapat Suntikan Vaksin Tahap 3 Jenis Moderna, Ini Alasannya
Baca juga: Sinergi PLN dan RS Bhayangkara Semarang Adakan 1.000 Vaksin