Olimpiade 2020
Kelakuan Atlet Australia di Olimpiade Tokyo 2020 Tuai Sorotan, Rusak Kamar hingga Ribut di Pesawat
Kali ini atlet Australia dilaporkan merusak kamar Desa Atlet Olimpiade Tokyo saat hendak pulang ke negerinya.
"Ini sangat mengecewakan, tetapi baik (badan pengelola) rugby maupun sepakbola telah memberi tahu saya bahwa perilaku seperti itu tentu saja tak dapat diterima, dan dengan tulus meminta maaf kepada Tim Olimpiade Australia.
"Kedua CEO telah mengambil tindakan yang tepat dan melaporkan kembali kepada kami," kata Carroll seperti dikutip Reuters.

Atlet Israel Rusak Tempat Tidur dari Kardus
Delapan atlet Olimpiade Jepang 2020 asal Israel merusak tempat tidur dari kardus yang dipersiapkan panitia Jepang untuk atlet dalam even olahraga empat tahunan itu.
Aksi mereka yang merusak tempat dari kardus di Desa Olimpiade Jepang itu mendapat kecaman dari warga Jepang.
Panitia mengatakan meski terbuat dari kardus, tempat tidur tersebut memiliki kekuatan hingga 200 kilogram atau Kg.
Namun para atlet Israel sengaja mencoba kekuatan tempat tidur itu hingga akhirnya jebol.
"Apa yang dilakukan adalah lelucon dan tindakan yang tidak termaafkan, tetapi sebaliknya, daya tahan yang dipatahkan oleh delapan pria kuat itu bagus sebagai bukti kekuatan bed," kata Nami Honda, seorang netizen Jepang.
"Itu tindakan barbar. Pendidikannya kayak apa ya mereka itu, keterlaluan sekali," papar Akiyama, warga Tokyo.
Namun ada juga yang melihat aksi atlet Israel tersebut sebagai promosi bagi pembuat tempat tidur dari kardus tersebut.
"Sebaliknya, bukankah itu iklan yang bagus? Setelah olimpiade, sepertinya akan laris di Jepang dan luar negeri (tampaknya mudah dipindahkan), jadi sepertinya kita bisa membuat yang ke-2 dan ke-3. Tidak apa-apa untuk ditiduri oleh 8 orang!" papar Aosora, netizen lainnya.
Sindiran lain juga disampaikan Azuma Sho.
"Bagaimanapun, kemampuan teknologi perusahaan Jepang luar biasa. Terima kasih telah memberi tahu dunia tentang daya tahan tempat tidur kardus," tulis Azuma.
Pembuat video akhirnya menghapus video tersebut dan telah meminta maaf kepada dunia atas perbuatan yang dilakukannya bersama 8 orang Israel tersebut.
Hingga saat ini video tersebut sudah diakses lebih dari 650.000 kali di Youtube.