Berita Sukoharjo Terbaru
Aksi Kades Krajan, Rela Jadi Sopir Ambulans & Tukang Gali Kubur: Demi Warga Meninggal karena Corona
Aksi kemanusiaan yang dilakukan Kepala Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Sarjono pantas ditiru.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Aksi kemanusiaan yang dilakukan Kepala Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Sarjono pantas ditiru.
Ia tak malu langsung terjun dalam penanganan Covid-19 di Desanya.
Memiliki latar belakang sebagai relawan dalam penanganan kasus Covid-19, Sarjono tak malu menggali liang lahat dan menjadi sopir ambulans meski saat ini dirinya menjabat sebagai Kades.
Baca juga: Capai Setengah Juta Warga Solo Tervaksin, Kapolri Listyo Dorong Relawan Jadi Vaksinator Covid-19
Baca juga: Kematian Akibat Corona Meningkat, Bupati Sragen Minta Kecamatan Bentuk Relawan Pemulasaraan Jenazah
"Saya dulunya relawan. Bergabung di Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)," katanya, Jumat (6/8/2021).
"Waktu awal pandemi itu, saya juga mengikuti pelatihan penangan pasien Covid-19 yang meninggal dunia," ujarnya.
Diawal pandemi Covid-19, Desa Krajan masih landai kasus coronanya.
Baca juga: Kematian Akibat Corona Meningkat, Bupati Sragen Minta Kecamatan Bentuk Relawan Pemulasaraan Jenazah
Namun, pada bulan Juni dan Juli 2021, kasus meroket, hingga ada yang meninggal dunia terpapar Covid-19.
Dengan menggunakan ambulans milik Kecamatan Gatak, dia bersama sejumlah relawan lainnya mengambil jenazah warga Krajan yang meninggal dunia di rumah sakit.
Kemudian, dia bawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk dimakamkan.
Baca juga: Cerita Keikhlasan Para Relawan Pemulasaran Jenazah Covid 19 di Sragen : Tak Banyak Berharap Insentif
"Ini hanya aksi kemanusian dan bentuk sosial saya sebagai Kedes. Karena saya memahami, petugas pemulasaraan jenazah jumlahnya terbatas," ujarnya.
Aksi yang dilakukan Sarjono pun menarik simpati masyarakat.
"Untuk di Desa Krajan sendiri ada 10 orang yang meninggal karena Covid-19. Itu pada periode bulan Juni dan Juli kemarin," jelasnya.
Tak Hanya di Krajan
Sarjono menceritakan, awal-awal pandemi ia bertugas ditingkat daerah Sukoharjo, kemudian menginisiatif fokus di tiga daerah, yakni Gatak, Baki, dan Kartasura.