Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Cerita Keikhlasan Para Relawan Pemulasaran Jenazah Covid 19 di Sragen : Tak Banyak Berharap Insentif

Meski harus bekerja mati-matian demi pemulasaran jenazah Covid 19, para relawan di Sragen tak berharap banyak soal insentif

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Ilustrasi relawan saat melakukan pemulasaran jenazah 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Di tengah balutan APD yang pengap dan membuat badan mudah berkeringat, relawan pemulasaran jenazah di Sragen ternyata masih minim perhatian.

Pasalnya pekerjaan mereka kini semakin meningkat seiring dengan naiknya angka kematian Covid 19.

Bahkan, baru-baru ini dikabarkan bahwa untuk memakamkan jenazah haruslah mengantre, demi menaati protokolkesehatan.

Baca juga: Relawan Tingkat Desa di Sragen Turun Tangan, Kini Belajar Jadi Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19

Baca juga: Resiko Besar, Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Karanganyar Dibayar Rp 250 Ribu Per Pemakaman

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menemui perwakilan relawan pemulasaraan jenazah di Pendapa Bupati, Sabtu (10/7/2021).

Dalam forum tersebut, Bupati menyebutkan jika ada anggaran untuk proses pemakaman dari pemerintah, yang juga diberikan kepada relawan yang bertugas.

"Tapi, ada sebagian dari relawan mengatakan tidak ingin mengambil itu, karena kami ini relawan," ujar Yuni, kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/7/2021).

Atas sikap relawan tersebut, Bupati Yuni mengucapkan terimakasihnya.

Baca juga: Bantu Percepatan Ekonomi, Prajurit TNI dari Kodim 0735/Solo dan Relawan Bersih-bersih Bonbin Jurug

"Walaupun negara sudah menyiapkan, itu sudah menjadi hal sebenarnya untuk diambil, kami sungguh sangat berterimakasih," kata Yuni.

Meski begitu, sebagai gantinya, Pemkab Sragen akan mempergunakan insentif tersebut, untuk dibelikan keperluan pemulasaraan jenazah.

"Selama ini, mereka juga mengalami kesulitan dalam hal alat, ada keluhan, mereka meminjam cangkul dari warga, tidak diperbolehkan," jelasnya.

Baca juga: Pengungsi Merapi di Desa Tlogolele Boyolali Dipulangkan Hari Ini, Diantar Mobil Pikap Milik Relawan

"Sebagai gantinya, kami mempersilahkan relawan untuk mengajukan proposal, apasih yang dibutuhkan, seperti alat kerja, cangkul, sepatu, kalau APD pasti kita sediakan," tambahnya.

Selain itu, banyak dari relawan yang belum menerima vaksin covid-19.

"Kita suruh Senin kumpulkan data, Selasa langsung kita vaksin," singkatnya.

Dengan sikap bijak para relawan, dapat menjadi edukasi bagi masyarakat, jika relawan yang bertugas tidak serta merta mencari keuntungan pribadi.

"Ini juga termasuk edukasi kepada masyarakat, bahwa relawan ini bukan berarti untung, masyarakat harus tetap bijak, mari kita sama-sama gotong royong," katanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved