Berita Karanganyar Terbaru
Malam 1 Suro Kelabu Bagi Kakek Paiman, Biasa Dagangan Ludes, Kini Tak Ada yang Naik ke Gunung Lawu
Perayaan malam 1 Suro di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar biasanya dijejali ratusan pendaki.
"Biasanya jualan hanya Sabtu dan Minggu. Tidak menginap. Pagi naik, sore turun," ungkapnya.
Estimasi waktu dari basecamp hingga Pos I ditempuh Sulis selama 1 jam.
Barang dagangan seberat 30 Kg dipikulnya seorang diri.
Baca juga: Jadwal Pengumuman Hasil Sanggahan CPNS Solo dan PPPK 2021, Kapan Tes SKD Dilaksanakan?
Baca juga: Jalan Lawu di Pusat Karanganyar Ditutup 12 Jam, Blokade Dilakukan Mulai Hari Ini hingga 20 Juli 2021
"Biasanya diantar saudara ke basecamp, pagi. Naik sendiri. Nanti pulangnya, nebeng mobil sayur," ucap kakek yang kini memilik enam cucu itu.
Dia menceritakan, warung di Pos I itu dulu menjadi tempat jualan adiknya.
Lantaran adiknya memutuskan pindah tempat tinggal ke Mojokerto Jawa Timur, Sulis pun lantas meneruskan usaha tersebut.
Lebih lanjut, dapat bercengkrama dengan para pendaki yang singgah ke warung menjadi kesenangan tersendiri bagi kakek tersebut.
"Senang jualan, saget guyon (bisa bercanda dengan pendaki). Biasanya itu (para pendaki) manggilnya, Mbah Sulis," terangnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup, Kakek Ini Tetap Jualan di Gerbang Basecamp Cemoro Kandang