Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Status Merapi Siaga, Tradisi Larung Kepala Kerbau di Boyolali Tetap Digelar Malam Ini

Saat ini kondisi Gunung Merapi masih dinyatakan siaga. Bahkan, Minggu (8/8/2021) guguran erupsi Merapi mengakibatkan hujan abu.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Tradisi warga membawa Kepala Kerbau menuju pasar Bubrah Puncak Merapi. Foto diambil sebelum pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Saat ini kondisi Gunung Merapi masih dinyatakan siaga. 

Bahkan, Minggu (8/8/2021) guguran erupsi Merapi mengakibatkan sejumlah wilayah sempat diguyur hujan abu.

Guguran  awan panas yang terus terjadi ini tidak mengecilkan semangat masyarakat setempat dalam menjaga tradisi malam 1 suro.

Baca juga: Dampak Hujan Abu Merapi, Petani di Desa Tlogolele Boyolali Terpaksa Tunda Panen

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Magelang Dilanda Hujan Abu

Malam ini, masyarakat tetap menggelar Kirab sedekah gunung dengan melarung kepala Kerbau ke pasar Bubrah, puncak gunung Merapi, Senin (9/8/2021).

Tokoh adat setempat, Paiman Hadi Martono bahwa acara tersebut merupakan puncak dari berbagai rangkaian yang digelar.

"Acara melarung  kepala Kerbau dan ubo rampenya  diselenggarakan nanti malam," kata Paiman, Kepada TribunSolo.com, Senin (9/8/2021).

Namun, sebelum kepala kerbau dibawa naik ke Puncak gunung Merapi,

Baca juga: Berkali-kali Merapi Keluarkan Awan Panas, Warga di Lereng Santai, Tetap Petik Tembakau & Cari Rumput

Kerbau beserta seluruh sesaji lainnya dilakukan semacam ritual khusus di rumah ketua Rukun Kampung (RK).

"Selama Corona ini, ritual sedekah bumi ini  tidak di joglo merapi  tapi dipindahkan ke rumah warga," kata dia.

Dalam ritualnya itu diharapkan pelaksanaan Ritual Malam 1 Suro ini berjalan lancar.

Baca juga: Update Gunung Merapi : Muntahkan Lava Pijar Berkali-kali, Ini Bahaya Bagi Warga di Radius 3-5 Km

Lebih jauh dari itu, ritual ini sebagai wujud syukur atas nikmat alam luar biasa yang ada di lereng gunung Merapi.

"Kepala kerbau dan sesajinya diletakkan di pasar bubrah," jelasnya.

Meski sudah berdampingan dengan Merapi selama puluhan tahun, erupsi Merapi  tetap harus diwaspadai.

Baca juga: Nahas, Akibat Ngonten Pemuda Asal Klaten Meninggal : Jatuh ke Jurang di Puncak Kali Talang Merapi

Untuk itu, pihaknya juga meminta rombongan petugas yang membawa kirab lebih berhati-hati.

"Tapi beruntung akhir-akhir ini, arah angin juga kebarat dan selatan," jelasnya.

"Tapi nanti kalau situasi tidak memungkinkan  sampai atas, ya ditaruh  di bawah pasar  bubrah saja," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved