Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

PPKM Diperpanjang, Perajin di Banyudono Boyolali Pasrah: Tidak Ada Pesanan, Karyawan Dirumahkan

Kebijakan Pemerintah memperpanjang masa PPKM membuat pelaku usaha makin khawatir dengan bisnis mereka. 

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Proses pembuatan Rebana di Istana Percussi Desa Bendan, Kecamatan Banyudono. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Kebijakan Pemerintah memperpanjang masa PPKM membuat pelaku usaha makin khawatir dengan bisnis mereka. 

Sebab, masa PPKM ini membuat banyak pembatasan, alhasil usaha mereka jadi macet. 

Salah satunya pengusaha rebana di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono.

Baca juga: PPKM Diperpanjang Sampai 16 Agustus 2021, Pelaku Usaha di Solo: Kami Pasrah, Tunggu Aturan Baru

Baca juga: PPKM Diperpanjang Lagi, Gibran Sebut Masih Tunggu Surat Edaran Soal Pembukaan Mal di Solo

Selama PPKM ini banyak kelompok musik rebana yang tidak bisa menggelar pentas. 

Alhasil, produk rebananya tidak ada yang memesan.

"PPKM Ini jelas menyengsarakan pengusaha kecil menengah seperti saya," kata Janu Setiawan, saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (9/8/2021).

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang hingga 16 Agustus 2021, Luhut Sebut Kasus Covid-19 Turun 59,6%

Dia yang telah menyaksikan pengumuman resmi dari pemerintah sangat kaget dengan keputusan tersebut.

Dia yang sudah merumahkan beberapa orang karyawan awalnya berhadap PPKM ini bakal dicabut.

"Sudah terserah lah," katanya dengan nada putus asa.

Kondisi ini pun hanya bisa dia tangisi tanpa bisa berbuat banyak.

Baca juga: ASN di Boyolali yang Gelar Hajatan saat PPKM Level 3 Kena Sanksi: Didenda Rp 2 Juta

"Karyawan saya, udah mulai tak masukkan secara bergantian. Supaya mereka juga ada pekerjaan," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Fajar, pengusaha kuliner di Boyolali. Sejak PPKM ini berlangsung usahanya tidak dibuka.

Lokasi usaha yang berada di kawasan kompleks Pemkab Boyolali ini percuma jika tetap buka.

Kawasan kompleks yang ditutup sejak sore hari, menjadikan tidak ada pembeli yang bisa masuk.

"Buka pagi ya tidak bisa. Soalnya usaha kuliner saya ini ramainya  setelah jam 12 Siang. Kalau tetap buka ya nanggung, nanti jam 4 udah tidak ada pelanggan," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved