Berita Klaten Terbaru
Soal Selebaran "Dipaksa Sehat di Negara Sakit" di Klaten, Mahasiswa: Itu Ekspresi Masyarakat
Mahasiswa memiliki sudut pandang lain soal selebaran "Dipaksa Sehat di Negara Sakit" di Klaten.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Mahasiswa memiliki sudut pandang lain soal selebaran "Dipaksa Sehat di Negara Sakit" di Klaten.
Menurut mereka, selebaran tersebut adalah bentuk ekspresi dari masyarakat tentang kondisi saat ini.
Presiden BEM Universitas Widya Dharma, Rizal Taufiq, menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan bentuk menyuarakan pendapat yang patut diapresiasi.
Baca juga: Ramai Selebaran Dipaksa Sehat di Negara Sakit di Kawasan Klaten Utara, Polisi: Sudah Kami Lepas
Baca juga: Dicari Polisi: Pelaku yang Tempel Selebaran Dipaksa Sehat di Negara Sakit di Klaten
Dirinya menyebut bahwa saat situasi pandemi yang tidak menentu ini, masyarakat berhak menyampaikan pendapatnya.
"Senang ada yang menyuarakan ekspresinya, mereka-merasa ini patut diapresiasi," kata dia melalui sambungan telepon pada Rabu (18/8/2021).
Tak mempermasalahkan media dan waktu dalam menyampaikan pendapat, pihaknya mengatakan hal yang utama adalah esensi dari pendapat itu sendiri.
Menurutnya, mereka-mereka yang menempel poster tersebut kemungkinan memiliki pertimbangan tertentu.
"Nggak masalah, yang penting mereka (pelaku yang menempel) tidak menyalahi norma-norma," tandasnya.
Baca juga: Nasib Manusia Silver Asal Sleman: Diamankan Satpol PP Sukoharjo, Pamannya Kabur saat Petugas Datang
Sementara itu, Polisi melakukan pencarian terhadap pemasang selebaran bertuliskan "Dipaksa Sehat di Negara Sakit" di Klaten.
Mereka bakal melakukan pencarian dari CCTV yang berada di sekitar lokasi penempelan selebaran tersebut.
Seperti diketahui, tulisan tersebut berisi tentang sindiran terhadap kebijakan yang diterapkan pemerintah saat ini.
Sindiran terhadap kebijakan pemerintah tersebut ditempatkan di titik-titik yang strategis.
Baca juga: Warga Glagahwangi Klaten Hentikan Gotong Royong, Pilih Upacara Dulu,Peringati Detik-detik Proklamasi
Baca juga: Ingat Alfian? Siswa SMK di Klaten yang Kehilangan Kedua Tangannya, Kini Dapat Tangan Robotik Kanan
Tidak jelas siapa pelaku yang menempel sindiran terhadap pemerintah tersebut.
AKP Sugeng Handoko selaku Kapolsek Klaten Utara, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah melepaskan poster-poster tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/selebaran-yang-berisi.jpg)