Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

5 TKA China Bunuh Buaya 3 Meter di Konawe dan Jadikan Sup, saat BKSDA Datang Sudah Habis Tak Bersisa

Saat tim BKSDA tiba di lokasi, kata Sukrianto, daging buaya sudah habis disantap termasuk tulang dan kulitnya dijadikan sop.

Editor: Hanang Yuwono
Kompas.com
Pekerja tambang di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) sedang membunuh lalu menguliti seekoor buaya, Rabu (25/8/2021). 

TRIBUNSOLO.COM -- Ulah lima tenaga kerja asing (TKA) asal China di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) diamankan karena membunuh dan mengonsumsi buaya muara sepanjang 3 meter menuai sorotan.

Lima TKA China itu dianggap merusak ekosistem buaya muara yang dilindungi di Indonesia.

Kasus ini pun telah sampai di telinga Balai Konservasi Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra.

Baca juga: Kepala Kantor Imigrasi Jelaskan Kronologi Masuknya 20 TKA China di Makassar

Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie mengatakan, kelima TKA itu diduga tak mengetahui jika buaya muara merupakan satwa yang dilindungi.

"Keterangan sementara mereka (TKA) tidak tahu bahwa buaya itu dilindungi, tapi mungkin besok kita panggil yang bertanggung (pelakunya) karena mereka tidak tahu bahasa Indonesia. Besok mereka akan didampingi penerjemahnya, pelakunya ada lima orang," ungkap Sakrianto dihubungi via telepon, Rabu malam, dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.

Kronologi

Menurut Sakrianto, peristiwa itu berawal saat buaya tersebut membuat panik karyawan pabrik karena tiba-tiba muncul di kawasan Jalan Houling.

Jalan tersebut merupakan penghubung antara PT OSS dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di wilayah kawasan industri Morosi.

Setelah itu, kata Sakrianto, buaya itu ditangkap oleh sejumlah karyawan, termasuk kelima TKA itu.

"Daerah Morosi itu kan banyak rawa, sungai juga ada. Habibat buaya di situ, tapi sudah rusak karena adanya aktivitas pertambangan di situ, akhirnya dia naik ke darat," terangnya.

Dimasak sop

Sementara itu, menurut Sakrianto, setelah mendapat laporan itu, pihaknya langsung menurunkan tim ke PT OSS.

Namun, saat tim BKSDA tiba di lokasi, kata Sukrianto, daging buaya sudah habis disantap termasuk tulang dan kulitnya dijadikan sop.

BKSDA masih akan mendalami keterangan para TKA itu.

Namun karena kendala bahasa, BKSDA akan mencari penerjemah saat pemeriksaan lanjutan para TKA.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved