Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Fix! Sekolah di Wonogiri Masih Jalankan Pembelajaran Jarak Jauh, Belum Bisa Tatap Muka Seperti Solo

Sekolah-sekolah di Wonogiri belum akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
HO
Ilustrasi Belajar Daring. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sekolah-sekolah di Wonogiri belum akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Artinya paling tidak hingga nanti 6 September 2021 mendatang, Wonogiri masih akan menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hal itu tertuang dalam Instruksi Bupati (Inbup) Selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Wonogiri Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 Corona Virus Disease 2019.

Dalam Inbup tersebut, dijelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan wilayah Wonogiri, dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: Drama Vaksinasi yang Sasar PKL di Wonogiri, Awalnya Menolak, Tapi Akhirnya Luluh dan Bersedia Ikut

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Solo Besok Dimulai, Gibran Beri Syarat ke Orangtua, Wajib Antar Jemput Anaknya

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Gino membenarkan bahwa saat ini status pembelajaran di Wonogiri menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Kebijakan itu kan dari pemerintah pusat, level daerah hanya menerapkan sesuai kondisi masing-masing," kata Gino kepada TribunSolo.com, Rabu (1/9/2021).

Untuk menyelenggarakan PTM, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Satgas.

"Dalam hal ini Dinas Pendidikan dan sekolah tidak bisa mengambil langkah sendiri, ini persoalan makro," Gino menambahkan.

Meskipun begitu, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan PTM. Persiapan yang dilakukan adalah persiapan dalam hal teknis.

Kata Gino, untuk kurikulum dan panduan sudah disiapkan.

Saat ini tengah melakukan persiapan fasilitas penunjang protokol kesehatan (prokes) seperti penyediaan thermogun.

Di Wonogiri sendiri terdapat sebanyak 774 SD, baik yang berstatus negeri atau swasta. Sementara itu, untuk jenjang SMP, ada sebanyak 116 sekolah.

Gino mengklaim, sarpras penunjang protokol kesehatan di seluruh sekolah tersebut sudah siap

"Saat ini kami tinggal menunggu dan mengikuti arahan dari pemerintah yang punya otoritas. Urusan PTM ini kan bukan hanya urusan pendidikan, kesehatan juga dipikirkan," jelasnya.

Lebih jauh Gino juga menambahkan banwa saat ini siswa, orang tua dan guru sebenarnya sudah ingin melakukan PTM.

Alasan Belum Tatap Muka

Meski PPKM turun ke level 3, beberapa sekolah menengah atas (SMA) di Wonogiri belum akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Seper halnya di SMA Negeri 1 Wonogiri.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wonogiri, Endang Sunarsi menerangkan, sebenarnya sekolah berencana menggelar PTM tapi terpentok izin dari Satgas Covid-19.

"Harus ada izin dari satgas, kalau belum ada izin kita belum berani melangkah," jelasnya kepada TribunSolo.com, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Jalan Protokol di Sukoharjo Tetap Gelap, Dishub Belum Akan Menyalakan Lampu Meski PPKM Turun Level

Baca juga: Blak-blakan, Pejabat Pemkot Solo yang Diperas Buka Suara, Bahkan Kini Terpaksa Ganti Nomor HP

Sebelumnya, tutur Endang, SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3 di Wonogiri sudah pernah menggelar uji coba PTM beberapa waktu lalu.

Bersama dengan itu, SMA Negeri 1 Wuryantoro juga pernah menggelarnya.

Dengan begitu, sekolah-sekolah tersebut memiliki pengalaman dalam menggelar PTM dalam situasi pandemi.

Saat ini, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Wonogiri akan menggandeng Dinas Kesehatan dan BPDB untuk berkoordinasi terlebih dahulu.

Bila mendapatkan lampu hijau, sekolah yang pernah melakukan uji coba PTM akan menggelar PTM, namun secara terbatas, hanya 50 persen.

Sementara sekolah yang belum pernah menggelar akan mencoba menggelar uji coba dulu.

"Kami sepenuhnya mendukung kebijakan pemerintah daerah, karena beliau-beliau yang lebih memahami kondisi di lapangan," kata dia.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah, Sunarno mengimbau sekolah-sekolah untuk melakukan persiapan.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah mengirimkan surat edaran kepada sekolah-sekolah di Jawa Tengah.

Dalam surat edaran itu ia meminta sekolah yang akan menggelar PTM maupun uji coba PTM, harus mengajukan izin terlebih dahulu.

Beberapa persyaratan tentu harus bisa dipenuhi oleh sekolah, misalnya sarana prasarana penunjang prokes dan surat izin orang tua siswa.

Selain itu, sekolah juga harus mengantongi izin dari Satgas Penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.

"Akan kita verifikasi, jika syarat terpenuhi dan siap, akan kita beri izin. Untuk sekolah yang belum siap, akan kita tahan dulu," ungkap Sunarno.

Sampai hari Selasa siang tadi, belum ada sekolah di Wonogiri, Karanganyar maupun Sragen yang mengajukan izin.

Memang Cabang Dinas VI membawahi wilayah itu.

Vaksinasi Massal

Beberapa waktu lalu, Kabupaten Wonogiri menggelar vaksinasi massal untuk pelaku UMKM, mahasiswa dan relawan Covid-19.

Setelah berhasil digelar serentak di beberapa kecamatan, mulai Rabu (1/9/2021) mendatang, akan kembali digelar vaksinasi massal, namun sasaran kali ini hanya untuk pelaku UMKM di Kecamatan Wonogiri, Selogiri, Wuryantoro dan Eromoko.

Jenis vaksin yang akan digunakan pun berbeda, jika sebelumnya menggunakan Moderna, untuk besok akan digunakan vaksin jenis AstraZeneca.

Vaksin yang digunakan merupakan akumulasi gabungan dari beberapa sumber. Seperti misalnya milik Pemkab, TNI dan Polri.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan ia selalu berkoordinasi dengan TNI dan Polri dalam hal pelaksanaan vaksinasi.

Memang, ketiga instansi itu sedang menggencarkan vaksinasi di Wonogiri.

"Kan untuk sasarannya warga kita, vaksinatornya juga, maka jumlah vaksin itu kita gabungkan, kita kolaborasi," ungkap Jekek, sapaan akrabnya.

Jekek juga menjelaskan, setiap ada distribusi vaksin ke Wonogiri, entah dari TNI ataupun Polri, kuota vaksin tersebut akan dihitung bersama.

Tak hanya itu, vaksin milik pemerintah kabupaten juga akan diakumulasikan menjadi satu.

Atas dasar itu, maka untuk sasaran vaksinasi di Wonogiri dialokasikan dari kuota yang sudah didapatkan.

Sehingga pelaksanaan vaksinasi di Wonogiri berlangsung secara kondusif.

Seperti yang Jekek contohkan pada acara percepatan vaksinasi di Pendopo Kabupaten Wonogiri beberapa waktu lalu.

"Vaksin ini kan sumbernya dari Pemkab, TNI juga Polri. Kita godog bareng rumusannya, sehingga jelas data sasaran yang bisa kita tampilkan.," ungkap Jekek.

Sementara itu seluruh stok vaksin yang dimiliki Wonogiri disimpan di gudang penyimpanan milik Dinas Kesehatan (DinKes) Wonogiri. Disana terdapat fasilitas untuk menyimpan vaksin itu.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved