Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Berita Solo Terbaru

Tumpukan Kayu Bakar Sebabkan Kebakaran, Hanguskan Rumah Seorang Janda di Solo

Rumah milik Salamun (65), seorang janda yang berada di sekitar komplek Jalan Nanas Satu, Jajar, Laweyan, Solo terbakar, Minggu (5/9/2021).

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Irfan Al Amin
Rumah milik Salamun (65), seorang janda yang berada di sekitar komplek Jalan Nanas Satu, Jajar, Laweyan, Solo terbakar, Minggu (5/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Satu unit rumah yang berada di tengah himpitan pemukiman di Kota Solo terbakar, Minggu (5/9/2021).

Rumah itu milik Salamun (65), seorang janda yang berada di sekitar komplek Jalan Nanas Satu, Jajar, Laweyan, Solo.

Menurut seorang saksi mata, Ganjar Handi (28) kebakaran itu disebabkan oleh kayu bakar yang tersimpan di salah satu sudut rumah.

"Api berasal dari kayu bakar yang masih memiliki bara api," katanya.

Baca juga: Daftar SMA di Solo yang Menggelar PTM Terbatas Besok: Akan Diawasi Satgas Covid-19

Baca juga: 5 Ruas Jalan di Solo Dijaga Polisi, 82 Motor dengan Knalpot Brong Kena e-Tilang

Baca juga: PPKM Level 3, Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo Turun Drastis: Tersisa 10 Persen

Baca juga: Pria Asal Solo Ditangkap Polisi di Wonogiri, Ketahuan Ambil Paket Sabu Dalam Bungkus Rokok

Beruntung Salamun berhasil diselamatkan dan tidak mengalami luka apapun.

Kebakaran itu sendiri diketahui muncul pada pukul 16.50 WIB.

Petugas pemadam kebakaran yang menerima laporan tersebut, langsung menuju lokasi kejadian untuk memadamkan api.

Sekira 40 menit berjibaku dengan si jago merah, api akhirnya bisa dijinakan.

"Sekitar pukul 17.30 api sudah mulai padam," jelasnya.

Api yang membara itu meluluhlantakkan bagian dapur rumahnya, sehingga kini hanya tersisa puing-puing saja.

Adapun total perkiraan kerugian senilai Rp 20 juta bila dilihat dari kerusakan bangunan dan benda yang dilahap si jago merah.

Kebakaran di Colomadu

Kebakaran lahan kosong terjadi di Desa Gajahan, Colomadu, Karanganyar pada pukul 09.00 WIB Kamis (2/9/2021).

Kebakaran ini sudah sering terjadi dan meresahkan warga sekitar lahan kosong.

Mulyoto, Ketua BPD Desa Gajahan Colomadu Karanganyar mengaku heran karena lahan kosong ini sudah 3 kali terbakar tahun ini.

Baca juga: Cara Taman Nasional Agar Kebakaran di Andong Tak Terjadi di Merbabu, Perbanyak Patroli & Sosialisasi

Baca juga: Sehari, Ada 3 Kebakaran di Sukoharjo: Tempat Pembuangan Akhir Mojorejo - Rumah Warga

"Saya yakin ini ada orang yang membakar, mungkin bakar sampah trus ditinggal, karena ini kan musim kemarau jadi semak-semaknya kering," kata Mulyoto kepada TribunSolo.com, Kamis (2/9/2021).

Hingga pukul 10.05, api masih menyebar dan belum terlihat pemadam kebakaran yang datang.

Hanya ada warga sekitar yang berjibaku memadamkan api, bahkan anak kecil ikut membantu.

Meskipun tidak ada kerugian material, namun kejadian ini sempat menghebohkan warga. Mereka khawatir api merembet ke rumah, juga asapnya sangat mengganggu warga sekitar.

"Ini tadi menghebohkan warga dan asapnya mengganggu warga sekitar jadi saya telpon Tim Sar dan Pemadam Kebakaran," kata Kades Gajahan, Lilis kepada TribunSolo.com Kamis (2/9/2021).

Kejadian Kebakaran di Jumantono

Sebuah rumah milik Yatmoko (40) warga Dusun Wates Rt 01 Rw 08 Desa Sedayu, Kecamatan Jumantono terbakar, Jumat (27/08/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.

Kebakaran tersebut diduga karena korsleting listrik. 

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Baca juga: Beredar Pesan di WA, Damkar Sukoharjo Tak Datangi Lokasi Kebakaran : Hoaks, Ini Fakta Sebenarnya

Baca juga: Sebelum Kebakaran Hebat di Gudang Pabrik Jamu Sukoharjo, Warga Cium Aroma Asap Sejak Pagi Hari 

Informasi yang dihimpun Tribunsolo.com, kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh tetangga korban yang bernama Sani (80). 

Sesaat sebelum api membesar, Sani melihat ada kepulan asap dari dalam kamar rumah Yatmoko. 

Mengetahui ada asap, Sani langsung  berteriak jika terjadi kebakaran. 

Baca juga: Kebakaran di Kantor BPOM, 17 Mobil Damkar Dikerahkan untuk Padamkan Api

Sehingga teriakan Sani ini mengundang perhatian warga.

Mengetahui telah terjadi kebakaran, warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. 

Namun tidak berhasil, akhirnya kebakaran  dilaporkan kepada Pemadam Kebakaran (Damkar) Karanganyar.

Baca juga: Kebakaran di Kantor BPOM, 17 Mobil Damkar Dikerahkan untuk Padamkan Api

Kepala Unit Damkar Karanganyar Renggo Buono mengatakan, memerlukan waktu sekitar 30 untuk memadamkan api.

"Langsung ditangani Petugas pemadam kebakaran yang tiba dilokasi, agar tidak merembet ke pemukiman warga lainnya," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Jumat (27/8/2021).

Pihaknya mengatakan  api membakar di seluruh bagian rumah.

"Mulai dari kamar tidur dan merembet ke bagian atap rumah. Hingga bagian dapur  peralatan rumah tangga juga terbakar," ungkapnya.

Hingga saat ini pihaknya, menduga kebakaran karena korsleting listrik.

“Dugaan sementara api diduga berasal dari korsleting listrik. Untuk kerugian masih dalam proses penghitungan," tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved