Berita Sukoharjo Terbaru
Pekan Depan Sukoharjo Gelar Sekolah Tatap Muka, Siswa Dilarang Gunakan Angkutan Umum
Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bakal digelar di Kabupaten Sukoharjo pada 13 September 2021 mendatang.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Suwardi mengatakan saat ini vaksinasi untuk anak sekolah tengah diupayakan.
"Tinggal menunggu vaksin ada, kita siap melakukan vaksinasi, sudah disampaikan ke Satgas covid-19 dan Dinas Kesehatan vaksin anak-anak 12-18 tahun diutamakan," ujar Suwardi kepada TribunSolo.com, Senin (6/9/2021).
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen sendiri tinggal menunggu alokasi vaksin kepada anak sekolah.
Baca juga: Minat Vaksin di ATMI Solo Mbludak, Jatah 4 Ribu Dosis Pendaftarnya 9 Ribu
Sebelumnya diketahui, lebih dari 90 persen guru di Kabupaten Sragen telah menerima suntikkan vaksin.
Sisa guru yang belum divaksin dikarenakan tidak lolos kriteria menerima vaksinasi covid-19.
Kapan akan dilaksanakan vaksinasi untuk anak sekolah, Suwardi belum bisa menjelaskan kapan waktunya.
Namun, Suwardi menginginkan jika vaksinasi dilakukan di sekolah masing-masing.
"Kami berharap vaksinasi dilakukan di sekolah, kan lebih cepat, anak-anak nggak perlu datang kesana kemari," terangnya.
"Cukup petugas vaksinasi datang ke sekolah, otomatis semua anak bisa divaksin dengan aman," pungkasnya.
Pendapat Anggota DPR RI
Kabupaten Sragen mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Senin (6/9/2021) esok.
Meski begitu, hingga kini anak sekolah di Sragen belum diprioritaskan untuk menerima vaksinasi covid-19 untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka.
Mengetahui hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramesti mengatakan tidak menjadi masalah jika PTM dilangsungkan tanpa memvaksinasi siswanya.
Baca juga: 11 Sekolah di Kabupaten Sragen Ditunjuk Jadi Pelopor Sekolah Penggerak, Apa Itu?
Baca juga: Siswa SDN 1 Karanganom Klaten Mirip Anak Kuliahan, Masuk ke Sekolah Tak Pakai Seragam, Ini Alasannya
"Nggak masalah, selama prosesnya benar, namun guru harus lebih hati-hati," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (3/9/2021).
Menurut Agustina, guru harus lebih berhati-hati, karena semangat anak-anak mengikuti pembelajaran hari pertama sangat tinggi.