Berita Wonogiri Terbaru
Terungkap, Admin Arisan Bodong yang Kelabuhi Pengusaha hingga Pegawai Bank Ternyata Orang Wonogiri
Perlahan kedok arisan bodong 'Lelang Arisan Online Salatiga' yang menimbulkan korban dari banyak daerah mulai terungkap.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
KBO Reskrim, Iptu Widodo menambahkan pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus dugaan penipuan ini.
Para korban telah dilakukan klarifikasi. Sedikitnya ada 8 orang korban yang dimintai keterangannya.
Selain mengklarifikasi korban, pihaknya juga telah meminta keterangan sejumlah saksi. Dari keterangan korban dan saksi ini, penyidik akan menggelar perkara kasus tersebut.
Apakah kasus ini telah memenuhi syarat formil atau meteriil untuk dinaikkan ke proses penyidikan.
“Saksi belum kita mintai keterangan. Nanti setelah gelar, baru kita akan mintai keterangan terlapornya,” jelas dia.
Lapor ke Polisi
Korban arisan dan lelang online di Boyolali akhirnya melapor ke Polres Boyolali, Jumat (27/8/2027).
Ada 6 anggota member yang datang secara bersamaan di Mapolres Boyolali, pada pukul 16.15 WIB.
Selang 15 menit kemudian, tiga member lainnya ada yang datang lagi dengan membawa map yang diduga berisi bukti-bukti.
Baca juga: Jadwal Vaksin Boyolali Hari Ini: 3 Bulan, Pemkab Boyolali Targetkan 10 Ribu Dosis Per Hari
Baca juga: Warga Boyolali Jadi Korban Arisan Online, Rugi Rp 103 Juta: Polisi Lakukan Penyelidikan
Awalnya, para member ini diarahkan oleh anggota polisi di pos penjagaan untuk ke SPKT yang ada di samping Lobby Mapolres Boyolali.
Namun, oleh anggota Polisi, para member ini diarahkan untuk langsung ke bagian Sat Reskrim yang ada di gedung belakang.
Beberapa anggota member itu kemudian masuk ke ruangan Unit Pidana Umum.
Baca juga: Selebgram Medan Tersangkut Kasus Penipuan Arisan Online, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
R salah satu member yang sampai saat ini uang arisan dan lelang tak jelas juntrungnya mengatakan ada 5 member yang melapor ke Polres Boyolali.
Masing-masing member rata-rata mengalami kerugian Rp 10-15 juta.
"Arisan dan Lelang. Kalau total pastinya saya kurang tahu ya. Tapi kalau Rp 50 juta ya ada," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond melalui Kasat Reskrim Eko Marudin mengatakan akan menindak lanjuti laporan tersebut.
"Lagi didata, besok siang kami sampaikan kalau sudah komplit semua kerugiannya. Termasuk yang laporan di Polsek-polsek," imbuhnya.
Polisi Minta Melapor
Korban Arisan dan Lelang Online di Boyolali sangat banyak.
Di WA Grup Kurniawan Arisan Online saja, jumlah anggotanya mencapai 96 orang.
Dari total jumlah tersebut, 64 anggota sudah menyatakan dirugikan.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Penggelapan Uang Arisan Online Rp 4 M di Sragen: Korban & Saksi Diperiksa
Baca juga: Wanita Cantik di Sragen Diduga Bawa Kabur Uang Arisan Online Rp170 Juta, Nasabah Lapor ke Polisi
Sementara, total kerugiannya dari 64 anggota itu mencapai Rp 500 juta lebih. Sedangkan untuk program Lelang, ada 35 anggota dengan kerugian Rp 2 miliar.
Namun sampai saat ini baru satu korban yang melapor. Untuk itu Polres Boyolali meminta agar korban arisan fiktif lainnya segera melapor.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengatakan, korban arisan fiktif di Boyolali diduga cukup banyak.
Baca juga: Ratusan Orang dari Solo Raya dan Surabaya Tertipu Investasi Arisan Online, Kerugian Rp 1 Miliar
Sehingga Polres membuka layanan pengaduan. Menilik, terduga pelaku dan tempat kejadian perkara (TKP) arisan fiktif ini berada di Salatiga.
Sedangkan korbannya juga berasal dari luar Salatiga.
"Saya sampaikan pada masyarakat. Apabila ada yang menjadi korban terkait arisan fiktif ini, saya imbau untuk melaporkan ke Satreskrim Polres Boyolali,” beber Morry, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: Potret Rumah Kontrakan Mia di Sragen: Gelapkan Uang Arisan Online Rp 1 Miliar, Sewa Rumah Biasa
“Karena memang saat ini kami sedang mendata (Jumlah korban,red) dan bekerjasama dengan Polres Salatiga terkait total kerugian dan berapa banyak yang menjadi korban," katanya.
Pihaknya pun belum mengetahui secara pasti jumlah korban beserta kerugiannya. Tak menutup kemungkinan, para korban merasa malu dan menilai kerugiannya tak terlalu besar.
“Namun, saya tetap mengimbau korban yang mengalami kerugian tersebut baik besar atau kecil nominalnya, kami harap melapor ke Satreskrim Polres Boyolali,” pungkasnya.
Member dari Ibu Rumah Tangga Sampai Pegawai
Arisan dan Lelang Online ternyata menarik perhatian banyak pihak.
Terbukti anggota atau member dari arisan tersebut bervariasi dari pengusaha sampai pegawai bank.
Mereka menjadi korban penipuan pelaku yang kini melarikan diri membawa uang para peserta.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Penggelapan Uang Arisan Online Rp 4 M di Sragen: Korban & Saksi Diperiksa
Baca juga: Penggelapan Arisan Online Terjadi Lagi, Kini Puluhan Warga Sragen Tertipu Ratusan Juta
Hal ini diungkapkan EZ, member dan korban lelang online tersebut.
EZ mengatakan, tidak hanya ibu rumah tangga atau orang buta huruf saja yang jadi membernya, pegawai bank, swasta, pelaku usaha kecil turut tertarik mengikuti program lelang online ini.
"Membernya banyak, tidak hanya masyarakat biasa, para karyawan swasta, pegawai bank pun turut menjadi peserta lelang dan arisan ini," kata dia.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Dugaan Penggelapan Uang Arisan Online Miliaran Rupiah: Ada Korban di Boyolali
Dia menjelaskan, untung dari program ini memang cukup menggiurkan. Dimana anggota bisa mendapatkan Rp 10 juta dengan setoran hanya Rp 7 Juta.
Saat ini, arisan dan Lelang Online ini terlanjur bubar. Owner Kurniawan Arisan Online tiba-tiba menghilang.
Uang setoran para member pun dibawa kabur.
Baca juga: Pengakuan Pengelola Arisan Online di Sragen, Sebut Berupaya Lunasi Iuran Anggota Total Rp 38,5 Juta
“ Saya yang (program) lelang belum dapat. Padahal saya sudah setor 7 juta. Uang lelangan sebesar Rp 10 juta seharusnya sudah cair kemarin,” ujarnya.
R (24) member lain asal Mojosongo, Boyolali mengaku awal tanggal 16 Agustus 2021, admin Kurniawan Arisan Online memposting Lelangan Online.
Diapun minat dengan lelang uang sebesar Rp 10 juta yang cair pada 24 Agustus 2021 yang dijual dengan hanya Rp 7 juta saja.
Seketika itu, dia langsung memilihnya dan melakukan pembayaran melalui transfer bank.
Namun sayang, nasi telah jadi bubur. Uang Rp 10 juta miliknya belum cair, arisan online ini meledak duluan.
“Yah gimana lagi, kami juga bingung mau gimana,” jelasnya.
Diapun hanya bisa berharap, owner arisan online ini bisa mengembalikan modal saja.
Polisi Turun Tangan
Kasus arisan online yang ramai di Salatiga terus didalami polisi, apalagi ternyata ada warga Boyolali yang juga jadi korban dari pelaku tersebut.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sejumlah warga asal kota Salatiga, Demak, Semarang, Boyolali dan Purworejo diduga menjadi korban penipuan arisan online dengan sistem lelang.
Adapun bandar tersebut berada di Kota Salatiga.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Dugaan Penggelapan Uang Arisan Online Miliaran Rupiah: Ada Korban di Boyolali
Bandar tersebut menjanjikan keuntungan kepada para member berkisar Rp 1 -1,3 juta.
Bandar arisan itu diduga telah meraup untung hingga ratusan juta.
Baca juga: Nahas Nasib Pria Tua di Wonogiri, Mau Nyebrang Dihantam Truk, Kepala Terluka Parah Lantas Meninggal
Baca juga: Tes SKD CPNS 2021 Dimulai 2 September 2021, Peserta Wajib Swab Antigen, Simak Syarat Lengkapnya
Penipuan bermodus lelang slot arisan itu terbongkar setelah sejumlah member mendatangi rumah kontakan pelaku di Praja Mukti Kecandran Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.
Sebelumnya, kabar arisan bodong ini diunggah salah satu akun media sosial Polres Boyolali pada 21 Agustus lalu. Kolom komentar langsung dibanjiri netizen. Banyak warga yang mengaku ikut tertipu, namun, enggan melapor.
Polres Boyolali juga sudah menerima satu laporan korban yang dirugikan oleh Arisan Online ini. Salah satu warga Boyolali menderita kerugian sebesar Rp 103 juta akibat perubatan pelaku.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengaku sudah ada warga telah melaporkan arisan bodong tersebut.
Laporan penipuan arisan bodong tersebut telah diproses oleh Satreskrim Polres Boyolali. Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Sudah kami terima laporannya dan sudah dilakukan lidik (penyelidikan,red). Rencana kita join ops dengan reskrim Salatiga untuk ungkap ini," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (23/8).
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Boyolali AKP Eko Marudin mengatakan baru satu korban yang melapor.
Modus yang digunakan pelaku dengan menawarkan arisan online. Korban yang tergiur lantas bergabung dan telah membayar beberapa kali.
Namun, saat sampai giliran korban untuk mendapat arisan, pelaku menghilang dan tidak dapat dihubungi.
Karena kerugian cukup besar, korban lantas melapor ke Polres Boyolali.
Saat ini, Polres Boyali masih mendalami lebih lanjut, apakah pelapor merupakan salah satu korban arisan online bodong di Salatiga.
"Kami masih dalami apakah ada kaitannya dengan di Salatiga atau beda. Korban merupakan warga Boyolali, dan ternyata tempat kejadian perkara (TKP)-nya di Boyolalali. Sedangkan kerugiannya mencapai Rp 103 juta," jelasnya.
"Kami menunggu kalau ada yang lapor, kami terima dan lidik. Akan kami dalami dan dikembangkan lagi. Sampai saat ini pelaku belum tertangkap," imbuhnya. (*)