Berita Boyolali Terbaru
Meski Kaca Sekolah Hancur Lebur, Sebagian Siswa di SDN 2 Gunungsari Boyolali Sudah Mulai Tatap Muka
Pengelola SDN SDN 2 Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro yang dirusak orang tak dikenal belum memperbaiki bangunan fisik.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Kalau dari Disdikbud belum ada anggarannya. Karena sudah selesai penganggaran. Paling kami ajukan ke anggaran murni APBD 2022. Maka saya akan konsultasikan ke Bupati dulu," terangnya.
Perusak Sekolahan
Teka-teki perusak bangunan fisik SDN 2 Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Sargen mulai terungkap.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengaku sejauh ini, sudah ada 6 saksi yang diperiksa.
Meski telah mengantongi dugaan pelaku, namun pihaknya belum bisa menyampaikan lebih detail lagi mengenai kasus perusakan SDN 2 Gunungsari tersebut.
“Namun bisa dipastikan ada ketidakpuasan dari pelaku,” ujar Morry, kepada TribunSolo.com, Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Kasus Perusakan SDN Gunungsari Boyolali, Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku
Baca juga: Remuknya Hati Ini, Baru Datang SD di Boyolali Sudah Porak-poranda : 37 Jendela Pecah,Kaca Berserakan
Analisis Kapolres itu didasari atas penyelidikan kasus ini yang melibatkan Satuan Reskrim dan Satuan Intelkam Polres Boyolali.
Berdasarkan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP), pelaku sengaja merusak bagunan sekolah dengan memecahkan kaca jendela ruang kelas.
“Kalau kita lihat di TKP, ada rasa ketidakpuasan dari pelaku terhadap sekolah tersebut, atau ketidakpuasan terhadap individu (guru),” jelas Morry.
Temuan indikasi itu yang saat ini masih terus didalami Polres Boyolali.
“Kita minta bantuan masyarakat yang mengetahui atau mendengar informasi-informasi terbaru terkait perusakan SD ini untuk dapat diinfokan ke kami,” ucap dia.
Kepala Sekolah Kaget
Kasus perusakan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali bikin keget pengelola.
Terutama Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 2 Gunungsari Wahid Sri Wahyono yang mengetahui kaca jendela ruang kelas dan perpustakaan itu pecah terkeping-keping.
“Tahu-tahu saya datang ke sekolah 07.00 WIB. Kaca jendela dari TK kemudian sebagian ruang kelas dan sebagian ruang perpustakaan itu sudah pecah semua,” ujar Wahid, kepada TribunSolo.com, Jumat (3/9/2021).