Berita Wonogiri Terbaru
Kesaksian Siswi SMA Buang Bayi di Wonogiri : Dari Hamil Sampai Melahirkan, Serumah Tak Ada yang Tahu
Selama 9 bulan lamanya siswi SMA di Kabupaten Wonogiri yang membuang bayinya menutupi kehamilannya dengan rapi.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Aji Bramastra
Bayi perempuan yang dibuang orangtuanya kini memiliki nama sapaan.
Ya, saat ini bayi tersebut dirawat di Klinik Pratama Mutiara Sehat yang ada di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.
Klinik tersebut merupakan milik dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo, Iskandar.
"Karena nama klinik ini ada nama Mutiaranya, jadi dipanggil adik Mutiara," kata Iskandar kepada TribunSolo.com, Jumat (27/8/2021).
Tentu saja, itu bukan nama asli dari sang bayi.
Baca juga: Terungkap Cara Ibu Melahirkan Lalu Buang Bayi di Wonogiri Tak Dibantu Medis : Tali Pusar Tak Dijepit
Baca juga: Bagaimana Kondisi Bayi yang Dibuang di Wonogiri? Dokter : Sehat, Nangisnya Kuat & BAB Juga Lancar
Hanya saja itu nama panggilan untuk memudahkan petugas dalam menyebut sang bayi.
Selama dirawat di kliniknya, Iskandar mengaku banyak masyarakat yang ingin mengadopsi Mutiara.
"Banyak yang telepon, dan datang ke sini agar bisa mengadopsi sang bayi, tapi saya belum berani memutuskan," ujarnya.
Pasalnya, saat ini kasus penemuan bayi tersebut masih dalam penyidikan pihak kepolisian Polres Wonogiri.
Sejauh ini, polisi belum menemukan siapa sesungguhnya orang tua yang tega membuang bayi mungil tersebut.
"Kita menunggu tiga bulan dulu, karena polisi tengah mencari keluarga si bayi, dan kita hanya dititipi untuk merawat," terang dia.
Lahir Tanpa Medis
Teka-teki cara si ibu yang melahirkan lalu membuang bayinya di Kabupaten Wonogiri akhirnya terungkap.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo, Iskandar yang kini merawat bayi tersebut membuka analisisnya terhadap cara si ibu melahirkannya.
Melihat dari kondisi sang bayi, Iskandar menduga ibu sang bayi melakukan persalinan tanpa dibantu tenaga medis.
Bayi perempuan tersebut memiliki berat 2,3 kilogram dan panjang 46 centimeter.
"Tali pusar sang bayi yang harusnya terjepit, tapi tidak," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (27/8/2021).
Bahkan saat ditemukan bayi mungil tersebut dalam kondisi dehidrasi dan mengalami hipotermia atau kedinginan.
"Kita observasi terus di sini, dan minumnya juga kuat, BAB BAK lancar tidak ada gangguan," kata dia.
Kini bayi mungil nan cantik tersebut dirawat di kliniknya bernama Klinik Pratama Mutiara Sehat, yang ada di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu.
"Kondisi baik dan sehat, sampai di sini kita langsung melakukan pemeriksaan," katanya.
"Saat diperiksa, nangisnya juga kuat, karena kalau menangis kuat berarti sehat," imbuhnya.
Baca juga: Sisi Lain Gibran : Meski Berstatus Wali Kota Solo,Tapi Tak Malu Berekspresi di Medsos, Ini Potretnya
Baca juga: Bayi Mungil Cantik yang Dibuang Ibunya di Wonogiri Jadi Rebutan, Ada yang Datang & Telepon Puskesmas
Iskandar menuturkan, bayi tersebut bisa ia rawat karena lokasi penemuan bayi tersebut berada di wilayah kerja istrinya.
"Karena Puskesmas Wonogiri tidak mempunyai fasilitas rawat inap" akunya.
"Kemudian dari beberapa bidan yang mempunyai fasilitas rawat inap 24 jam adalah istri saya, dan akhirnya dibawa ke sini," jelas dia.
Bayi Jadi Rebutan
Bayi mungil cantik yang dibuang oleh ibunya di Kabupaten Wonogiri jadi rebutan.
Adapun bayi yang masukkan kardus dan mulutnya diplester itu ditemukan di jembatan Donoharjo RT 5 RW 2, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri pada Selasa (24/8/2021).
Bayi malang itu pertama ditemukan oleh warga bernama Pranata (29) membuat heboh.
Tak sedikit warga yang menawarkan diri untuk menjadi pengasuh bayi perempuan itu.
Bidan Puskesmas Wonogiri 2, Sinta Rositasari menngungkapkan, banyak yang datang hingga telp menanyakan kondisi bayi tersebut.
Baca juga: Warga Jogonalan Protes Ganti Rugi Tol Solo-Jogja, BPN : Pemerintah Tidak Akan Sengsarakan Rakyat
Baca juga: Bayi Perempuan yang Ditemukan Dalam Kardus di Wonogiri Sehat, Bidan: Beratnya 2,3 Kg
"Jadi rebutan ini adiknya, tadi sudah banyak yang telepon saya, mau jadi orang tua asuhnya," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (25/8/2021).
Tak sampai disitu, Sinta juga menuturkan bahwa sempat ada yang datang langsung ke Puskesmas Wonogiri 2 untuk mengadopsi bayi malang itu.
"Tadi juga ada yang sempat ke sini, ada yang langsung telepon ke dinas sosial juga, tapi kan nggak bisa gitu," aku dia.
Hal tersebut disebabkan karenanya saat ini masih dalam proses pendalaman kasus, sehingga sementara akan diasuh oleh salah satu bidan yang memiliki klinik di Bulu, Sukoharjo.
"Dibawa ke klinik bidan Linda dulu, disana kan fasilitas untuk rawat inapnya ada, jadi biar bisa memantau kesehatan genduknya (anaknya) ini," ujarnya. (*)