Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Cerita Pasar Bahulak Sragen, Dulu Angker Kini Jadi 'Pencetak Uang', Hasilkan Rp 60 Juta Setiap Buka

Di tengah pandemi, ada kisah optimisme dari sebuah wilayah yang terbilang jauh dari pusat perkotaan.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa for Tribun
Pasar Bahulak di Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. 

TRIBUNSOLO.COM.COM, SRAGEN – Di tengah pandemi, ada kisah optimisme dari sebuah wilayah yang terbilang jauh dari pusat perkotaan.

Dia adalah Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.

Bagaimana ceritanya? Di desa itu kini terdapat tempat 'pencetak uang' yang bernama Pasar Bahulak.

Pasar yang mengusung tempo dulu dan terdapat 74 pedagang yang menyediakan berbagai aneka kuliner tradisional sehingga pantas dinamakan 'surga kuliner'.

Ada cerita di balik pendirian tempat wisata itu.

Baca juga: Tahun Baru 2021, Pasar Wisata Bahulak Sragen Diserbu Pengunjung, Bisa Transaksi Pakai Batok Kelapa

Baca juga: Tahun Baru 2021, Pasar Wisata Bahulak Sragen Diserbu Pengunjung, Bisa Transaksi Pakai Batok Kelapa

Di mana sebelum berdiri, Pasar Bahulak selama ini dikenal jadi lokasi kumuh dan angker.

Tanah kas desa seluas 4 hektare tersebut sebelumnya terbengkalai dan tidak terawat.

Letaknya yang berada di belakang perkampungan membuatnya semakin tidak dilirik.

Pemerintah Desa (Pemdes) akhirnya berinisiatif untuk mengalihkan citra tanah tersebut.

Sebelum pandemi Covid-19 menyerang, pihak desa berencana menyulap wilayah tersebut menjadi kolam renang.

Pemdes juga sudah membuat kolam berdiameter kurang lebih 10 x 2 meter di wilayah tersebut.

Namun pembangunan tersebut berhenti karena terdampak Pandemi Covid-19.

"Dulu rencananya ingin mengalihkan citra di wilayah ini (Pasar Bahulak) yang terkenal kumuh dan angker karena dekat pemakaman dan tanah kurang bermanfaat."

"Awalnya ingin dijadikan kolam renang, begitu ada pandemi pembuatan kolam renang berhenti. Kemudian ada pegiat wisata yang datang dan diputuskan menjadi Pasar Bahulak," terang Joko Sunarso.

Gagasan tersebut akhirnya direalisasikan, tidak seperti sekarang, Pasar Bahulak awalnya hanya ada beberapa pedagang dan belum luas.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved