Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Mendikbud Nadiem Minta Pembelajaran Tatap Muka Jalan Terus : Risiko Klaster Minim, PJJ Tak Optimal

Nadiem berharap orang tua siswa tidak perlu khawatir karena sebelum adanya varian Delta, dia sudah membuka tatap muka hingga 30 persen.

Penulis: Iqbal Fathurrizky | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Iqbal Fathurizky
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat berkunjung ke Kota Solo saat memantau tatap muka di Solo bersama Wali Kota Gibran Rakabuming Raka, Senin (13/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta pembelajaran tatap muka jalan terus.

Hal ini ditekankan Nadiem saat berkunjung ke Kota Solo di antaranya melihat renovasi gedung SMKN 2 Solo bersama Wali Kota Gibran Rakabuming Raka, Senin (13/9/2021).

Dia meminta berharap orang tua siswa tidak perlu khawatir dengan tatap muka ini, karena sebelum adanya varian Delta, pihaknya sudah membuka tatap muka secara terbatas hingga 30 persen sekolah di berbagai daerah.

"Risiko klaster dari 30 persen yang sudah buka tatap muka itu sampai 10 bulan lalu, sangat minim yang melaporkan," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Betapa Senangnya Salsabilla Akhirnya Dapat Vaksin di Klaten, Berharap Bisa Sekolah Tatap Muka Lagi

Baca juga: Nadiem Makarim Izinkan Belajar Tatap Muka di Wilayah PPKM Level 1-3, Ini Syarat yang Perlu Dipenuhi

Apalagi hampir seluruh guru di Indonesia sudah diberikan vaksin terlebih dahulu hingga kini sudah menyasar kepada siswa-siswanya.

"Saya harap semua waswas sekali dengan protokol kesehatan karena itulah yang akan memenangkan hak untuk terus PTM," terangnya.

"Jadi apakah ini akan lanjut apa tidak ada di tangan orang tua guru dan kepala sekolah dan murid-murid juga," aku dia membeberkan.

Klaster di sekolah akan terjadi, menurut Nadiem, makala tidak menataati protokol kesehatan, tidak memakai masker dan kecerobohan lainnya.

"Kalau anda tidak protokol dan tidak pakai masker ya bakal jadi cluster, maka peran orang tua dan sekolah untuk monitoring  sangat penting," jelas dia.

Untuk masalah lain soal pembelajaran jarak jauh lanjut Nadiem, selama ini tidak optimal.

Terlebih kemudian muncul sebutan "Generasi Blank" yaitu generasi yang tertinggal dalam sektor pendidikan kerena pandemi.

"Tentu semua sudah tahu sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak optimal, solusinya ya satu tatap muka, kita sudah instruksikan setiap daerah untuk segera PTM, termasuk di Solo," harap dia.

Baca juga: Meski Kaca Sekolah Hancur Lebur, Sebagian Siswa di SDN 2 Gunungsari Boyolali Sudah Mulai Tatap Muka

Baca juga: Tak Hanya Satu Tulisan, Mahasiswa Ternyata Bawa Banyak Poster untuk Sambut Presiden Jokowi di UNS

"Saat ini kita memang berusaha memperbaiki ketertinggalan yang ada di sektor pendidikan, apalagi sektor pendidikan yang paling penting menurut saya," jelas dia.

Nadiem juga sadar akan bahayanya jika tidak segera melaksanakan tatap muka karena sudah hampir dua tahun lamanya.

"Kita akan kehilangan kemampuan belajar secara permanen dan kita kehilangan mental secara permanen" tuturnya.

"Maka dari itu kita lanjutkan hak-hak siswa untuk belajar di sekolah kembali," harap dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved