Berita Sragen Terbaru
Kronologi Atap Sekolah di SDN Patihan 3 Sragen Ambrol, Dua Tahun Tidak Digunakan karena Pandemi
Sebuah gedung di SD N Patihan 3 Sidoharjo, Kabupaten Sragen ambrol pada, Minggu, (5/9/2021) sekitar pukul 14.15 WIB.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Sedangkan, satu ruang kelas yang atapnya terancam ambrol dibiarkan begitu saja, menunggu arahan dari pusat.
Saat ini, para siswa tengah menjalani ujian tengah semester, sehingga tidak banyak melakukan aktivitas di sekolah.
Belajar di Mushola
Siswa SD Negeri Patihan 3, Sidoharjo, Kabupaten Sragen terpaksa harus belajar di teras mushola sekolahnya.
Hal itu, dikarenakan atap sekolah mereka ambrol, pada Minggu (5/9/2021) lalu.
Ambrolnya atap dikarenakan kayu penyangga sudah mulai rapuh.
Baca juga: Sehari Menjelang Sekolah Tatap Muka, Atap SD di Sidoharjo Sragen Tiba-tiba Ambrol: Tak Ada Korban
Baca juga: Bupati Jekek Larang Sekolah di Wonogiri Wajibkan Siswa Beli Seragam Baru, Jika Nekat Ini Akibatnya
Atap ambrol menyebabkan 4 dari total 6 kelas terpaksa tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan, hanya tersisa dua kelas yang berbeda gedung, yang masih bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
PLT Kepala Sekolah SD Negeri Patihan 3, Sri Sukamti mengatakan ada kelas terpaksa belajar di teras mushola.
Baca juga: Betapa Senangnya Salsabilla Akhirnya Dapat Vaksin di Klaten, Berharap Bisa Sekolah Tatap Muka Lagi
"Siswa kelas 4 kan jumlahnya hanya 2 orang, kelasnya kecil jadi pembelajarannya dilakukan di mushola, di teras mushola, jadi tidak mengganggu mushola," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (14/9/2021).
Sedangkan, siswa di kelas lain, belajar dengan menggunakan dua ruang kelas, secara bergantian.
Untuk kelas 1, 2, dan 3 pembelajaran tatap muka dilakukan pada pagi hari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB.
Baca juga: Semua SD di Sukoharjo Wajib Gelar Simulasi PTM, Tapi SMP Hanya 14 Sekolah Saja, yang Lain Kenapa?
"Sedangkan kelas 4, 5, dan 6 dilakukan pukul 09.30 sampai jam 12.00 WIB, karena saat ini kan PTM di Sragen masih terbatas," jelasnya.
Menurut Sri Sukamti, kegiatan belajar mengajar dengan digilir tersebut akan dilakukan hingga ada keputusan dari pemerintah.
"Kita masih menunggu keputusan dari pusat, apakah nanti akan segera digabung, atau sekolahnya dibangun lagi, untuk sementara operasional sekolah kita masih seperti ini, hingga nanti menunggu keputusan," jelasnya.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Sukoharjo, Pengajar Wajib Vaksin: Guru Paud - SD Masih Proses