Berita Boyolali Terbaru
Pemkab Boyolali Temukan Ada Tempat Wisata Nekat Buka: Padahal Masih Dilarang saat PPKM Level 3
Selama perpanjangan PPKM level 3, sektor pariwisata di Boyolali belum diperbolehkan buka.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Kondisi tersebut menurutnya cukup berbahaya, karena bisa mengundang gelombang Covid-19 berikutnya di tengah gempuran varian delta.
“Nah kondisi ini juga yang terus dipertanyakan masyarakat, kapan PPKM berakhir. Jawabannya di Jawa-Bali PPKM akan diberlakukan terus, hal itu juga akan diberlakukan di luar Jawa-Bali,” kata Luhut.
Ia menerangkan, PPKM menjadi alat untuk memonitor angka Covid-19 untuk bahan melakukan evaluasi guna memberlakukan kebijakan.
Pemerintah Umumkan PPKM Diperpanjang, Ada Kabar Baik: Bioskop di Daerah Level 2 dan 3 Boleh Buka
Pemerintah memastikan masih akan memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jawa-Bali untuk sepekan ke depan.
Sebagaimana kebijakan perpanjangan PPKM itu disampailan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (13/9/2021) malam.
Baca juga: PPKM Berlevel Diperpanjang atau Tidak? Berikut Kondisi Terbaru Covid-19 di Indonesia
Baca juga: Kesaksian Tuan Rumah yang Gelar Hajatan di Tengah PPKM: Kami Legowo Dibubarkan
Luhut juga meyebut tidak mungkin akan memberhentikan PPKM.
Menurutnya, PPKM berlevel akan terus diberlakukan di Indonesia.
"Pemerintah menegaskan akan terus memberlakukan PPKM di wilayah Jawa Bali, melakukan evaluasi setiap minggu," ungkap Luhut, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
"Jadi PPKM adalah alat kita untuk memonitor, kalau dilepas tidak dikendalikan bisa nanti ada gelombang berikutnya," tambahnya.
Dalam penerapan PPKM 6-13 September 2021, Luhut menyebut perkembangan kasus nasional terus menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan dan terus membaik.
Secara spesifik di Jawa Bali, Luhut menyebut kasus Covid-19 turun 96 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli 2021 yang lalu.
"Tidak kalah penting kasus aktif turun di bawah 100 ribu, hari ini kasus baru ada 2.577 dan kasus kesembuhan 12.000 lebih, satu progres yang menggembirakan, tapi butuh kehati-hatian," ungkap Luhut.
(*)