Berita Klaten Terbaru
Toko Kelontong di Pedan Klaten Jadi Langganan Pencuri, Sebelum Telur Viral Dua Tabung Gas Digasak
Toko kelontong yang ada di sekitar pasar Pedan, Klaten ini jadi langganan para pencuri. Sudah dua kali toko kelontong itu kebobolan
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Tri Widodo
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sekilas tidak ada yang salah dari toko kelontong milik ayah Sena (28).
Tapi, toko kelontong yang ada di sekitar pasar Pedan, Klaten ini jadi langganan para pencuri.
Sebelum aksi pencurian telur ayam yang berujung Viral itu ternyata belum lama ini, toko tersebut juga habis kebobolan.
Baca juga: Viral di Klaten, Harga Masih Anjlok Dua Pria Ini Justru Curi Telur di Pedan, Aksinya Terekam CCTV
Baca juga: Bergelimang Uang, Warga di Klaten Kaya Raya Dapat Rp 855 Miliar Usai Tanah Dicaplok Tol Solo-Jogja
Sena (28) anak dari pemilik toko mengungkapkan aksi pencurian sebelumnya terjadi pada akhir Agustus 2021.
Tepatnya pada Minggu (29/8/2021) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Tabung gas yang hilang ada 2 tabung, kerugian sekitar Rp 400 ribu," terang Seno.
Awalnya dia melihat gerak-gerik mencurigakan dari seorang laki-laki di depan tokonya itu.
Laki-laki itu terlihat tengah mengawasi sesuatu untuk mengambil celah dengan bolak-balik tak jelas di depan tokonya sebanyak 4 kali.
"Pelaku itu, mondar-mandir di depan toko lalu jongkok di sebelah toko, " ucap Sena
Kemudian dia mengatakan saat itu ibunya yang bernama Shinta sempat curiga karena gerak-geriknya mencurigakan.
"Gerak-gerik pelaku sempat kami curigai, kemudian pelaku masuk dan membeli sebuah minuman," kata Sena.
"Pencurian di warung kami sudah terjadi yang kedua kalinya," ucap dia.
Sena kemudian mengatakan kejadian pencurian yang kedua kalinya terjadi pada Kamis (17/9/2021) malam saat warung sudah tutup.
Lanjut, Sena mengatakan pencurian tersebut dilakukan dua pemuda.
Dalam aksi pencurian itu, keduanya mengambil dua boks telur ayam berhasil digondol dua orang pencuri itu
Masing-masing 1 boks kosong dan 1 boks lagi berisi telur dengan berat sekitar 1 kiloan.
Dalam satu boks itu jika penuh bisa menampung sebanyaknya 15 kilogram.
Baca juga: Ada 15 Desa di Klaten Sudah Terima Ganti Rugi Tol Solo-Jogja, Telan Rp 855 Miliar
"Harga telur ayam saat ini sekitar Rp 17 ribu perkilogram," tambahnya.
"Saya tidak melaporkan mereka kepolisian, saya posting ke media sosial agar ini menjadi efek jera bagi mereka, karena pada nekat" harapnya .
Telur Murah Dicuri
Entah apa yang ada di dalam pikiran dua pemuda di Desa Sobayan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.
Sudah tahu ada CCTV, nekat mencuri di sebuah warung kelontong.
Baca juga: Kaya Mendadak, Petani di Klaten Dapat Rp 4 M dari Ganti Rugi Tol: Uang Dibagi ke Anak
Baca juga: Viral Air Sungai di Klaten Mendadak Jadi Merah Mirip Darah Segar, Warga Tidak Berani Memegang Air
Tapi bukan barang yang mahal, justru membawa kabur telur yang kini harganya anjlok.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, postingan tersebut diposting oleh akun facebook Senna Sansa, di grup info seputar klaten, Jum'at (17/9/2021).
Dalam foto tersebut nampak pengendara mengenakan kaus hijau, sedangkan penumpang mengenakan kaus hitam bergaris kuning.
Nampak pria kaus hitam sedang membawa suatu barang.
Kemudian dalam postingan tersebut, terdapat keterangan sebagai berikut :
"Hayoooo nyolong endog...
Mio AD 4929 CZC"
Sementara itu, Sena (28) anak dari pemilik toko tersebut mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Kamis (17/9/2021) malam.
"Kejadian terjadi kemarin (Kamis) malam, saat toko ibu saya sudah tutup," kata Sena kepada TribunSolo.com.
Lanjut, Sena mengatakan pencurian tersebut dilakukan dua pemuda.
Baca juga: Sejarah Desa Tempursari Klaten, Terkait Cerita Sosok Kiai Imam Rozi: Prajurit Pangeran Diponegoro
Ia mengungkapkan dari pencurian tersebut, dua boks telur ayam berhasil digondol mereka.
"Dua pelaku itu sering mondar-mandir ke sini, mereka masih di bawah umur," ucap Sena.
Dia mengatakan harga telur ayam sekitar Rp 17 ribu perkilogram.
Kemudian, ia menjelaskan dalam satu boks penuh bisa menampung sebanyaknya 15 kilogram.
"Saya tidak melaporkan mereka kepolisian, ini menjadi efek jera bagi mereka," harapnya.
Peternak Rugi
Peternak ayam layer atau ayam petelur kembali harus menelan pil pahit.
Selama pandemi Covid-19 ini, harga telur ayam anjlok.
Baca juga: Ini Perhitungan Peternak Ayam Boyolali, Harga Telur Anjlok Sejadi-jadinya, Rugi Rp 5 Miliar Per Hari
Baca juga: Sisi Lain Penjual Telur Gulung di Solo, Bingung Belikan Kuota Internet Buat Anak yang Belajar Online
Akibatnya, peternak harus rela nombok untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak ayam.
Tukinu, salah satu peternak ayam di Boyolali mengaku selama pandemi Covid-19 harga telur ayam anjlok.
Bahkan, saat ini harga telur ayam hanya Rp 15.400 per kilogramnya.
"Kalau harganya jatuh seperti ini, peternak mau tidak mau ya harus nombok untuk biaya pakan," kata Tukinu.
Anjloknya harga jual telur ini tak sebanding dengan harga pakan.
Harga pakan justru melambung tinggi. Dari Rp 4.900-5.000 per kilogramnnya, saat ini tembus Rp 6.900 per kilogram.
Dengan begitu jangankan untuk membayar upah pekerja, untuk menutup biaya pakan saja tak bisa. Bahkan, tiap hari, dia harus mengeluarkan Rp 250-300 ribu per hari untuk menutup biaya pakan.
Baca juga: Cerita Telur Ayam asal Klaten Bisa Bikin Bangga Menteri Airlangga Hartarto, Ternyata ini Istimewanya
"Semakin banyak populasi ayam yang dipelihara, semakin banyak uang yang harus dikeluarkan peternak untuk membeli pakan," ucapnya.
"Bahkan ada peternak yang nombok hingga puluhan bahkan sampai seratusan juta untuk membeli pakan," akunya. (*)