Berita Solo Terbaru
Rindu Sang Ayah, GPH Bhre Ziarah Tengah Malam, Jelang Momen 40 Hari Wafatnya KGPAA Mangkunegara IX
Sepanjang perjalanan hingga menapaki 40 hari pada Senin (20/9/2021) ini, GPH Bhre Cakrahutomo terekam beberapa kali ke makam.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Pakar Budaya dan Sejarah dari UNS Solo, Tundjung W Sutirto mengatakan kedua pangeran sama-sama memiliki peluang besar menjadi Raja Mangkunegaran selanjutnya.
"Keduanya sama-sama memiliki peluang untuk jadi Raja Mangkunegaran selanjutnya," papar dia kepada TribunSolo.com, Senin (16/8/2021).
Baca juga: Teka-teki Raja Mangkunegaran Baru, Sepeninggal KGPAA Mangkunegara IX : GPH Paundra atau GPH Bhre?
Baca juga: Potret Pemakaman KGPAA Mangkunegara IX di Astana Girilayu: Putra-putri Sang Raja Menangis
"Saya kok melihat itu nanti ada musyawarah besar di keluarga inti, termasuk pendapat permaisuri," katanya.
Saat ini, diketahui kandidat terkuat tertuju pada kedua pangeran, yang mana seperti diketahui adik dan kakak laki-laki Raja Mangkunegara IX telah meninggal dunia.
Menurut Tundjung, ada beberapa perbedaan hitungan dari kedua pangeran, salah satunya dari waktu kelahiran.
"Kalau GPH Paundrakarna lahir ketika Raja Mangkunegaran kesembilan masih jadi pangeran, sedangkan GPH Bhre lahir ketika sang ayah sudah bertahta," jelasnya.
Selain itu, Tundjung menilai, hingga kini keduanya belum terlihat kiprahnya, dalam konteks kebudayaan di Mangkunegaran.
"Selama kepemimpinan mendiang, kedua pangeran aktif dengan kegiatan masing-masing, satunya sedang melaksanakan studinya, sedangkan satunya fokus kegiatan karirnya," terangnya.
"Sehingga keduanya belum terlihat di dalam kegiatan kebudayaan, jadi masyarakat belum melihat, wah yang ini, yang akan meneruskan, itu belum terlihat," imbuh Tundjung.
Sebelumnya diketahui, di masa sekarang entitas Mangkunegaran bukan lagi untuk politik melainkan sebagai kebudayaan.
Baca juga: KGPAA Mangkunegara IX Meninggal Dunia, Gusti Moeng Harap Suksesi Penerus Tak Ada Konflik Internal
Baca juga: Fantastis! Denda Pelanggaran Prokes di Sukoharjo Tembus Rp 130 Juta, Sejam Ada 80 Orang Terjaring
Pola Suksesi di Mangkunegaran
Jika dilihat dari sejarah, tidak ada pola khusus dalam suksesi di Mangkunegaran.
Tundjung menjelaskan, sejak pergantian Raja Mangkunegara kedua hingga kesembilan selalu berubah sesuai dengan situasi.
"Memang polanya selalu berubah, diawali dari Raja Mangkunegara kedua, itu merupakan cucu Raja Mangkunegara pertama, jadi bukan anaknya langsung," paparnya.
Kemudian Raja Mangkunegara III dan Raja Mangkunegara IV sama-sama cucu dari Raja Mangkunegara II.