Berita Wonogiri Terbaru
Jekek Tak Izinkan Sekolah Tatap Muka, Sampai Seluruh Siswa di Wonogiri Disuntik Vaksin Covid-19
Pemkab Wonogiri memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) belum akan digelar.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pemkab Wonogiri memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) belum akan digelar.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, saat ini fokus utama yakni mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Kalau perencanaan PTM Pemkab Wonogiri kebijakannya jelas, kami belum akan menggelar PTM sebelum siswa kita selesaikan vaksinasinya," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (24/9/2021).
Di sisi lain, pihaknya mengaku telah mendapatkan informasi potensi tentang kluster baru penyebaran di lingkungan PTM.
Baca juga: Harga Swab Antigen di Stasiun Solo Balapan Turun Jadi Rp 45 Ribu, Kualitas Dijamin Sama
Baca juga: Saat Satpol PP Wonogiri Pilih Kurangi Patroli Malam Hari, Tapi Fokus Pengamanan Vaksinasi Covid-19
Sebab itu Pemkab Wonogiri mengaku akan mengambil langkah yang hati-hati dalam upaya mencegah kejadian serupa.
Salah satunya yakni percepatan vaksinasi untuk pelajar serta testing dan tracing sehingga keamanan siswa dan guru terjamin.
Disisi lain, sebelumnya ditemukan dua pelajar SMP yang terkonfirmasi positif Covid-19 sesaat sebelum divaksin.
Keduanya diketahui positif usai menjalani tes antigen yang dilakukan acak dengan sampel 20 persen dari sasaran vaksinasi di wilayah masing-masing.
"Kita masih PJJ, kalau PTM belum karena masih riskan. Tidak bisa kita mengizinkan PTM kalau hanya melihat level PPKM, sangat fluktuatif," tegas dia.
"Perlu kita sampaikan, tingkat kedisiplinan warga penting agar level makin rendah. Syukur-syukur ke zona hijau, setelah itu kita akan ambil kebijakan. Kita selesaikan dulu vaksinasi untuk herd immunity, itu target Pemkab Wonogiri," tegas dia menambahkan.
Sementara itu, untuk vaksinasi bagi pelajar tingkat SMP, ia mengatakan bahwa vaksinasi itu telah rampung di empat kecamatan.
Jekek, sapaan akrabnya juga menyampaikan bahwa untuk siswa SMA sederajat sudah rampung.
"Ditargetkan untuk pelajar SMP juga bisa segera menyusul," jelasnya.
Kena Corona
Dua pelajar SMP di Kabupaten Wonogiri dinyatakan positif Covid-19 sesaat sebelum divaksin.
Padahal pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Wonogiri belum diselenggarakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Adhi Dharma mengatakan terdapat dua pelajar SMP yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes rapid antigen.
Tes rapid antigen itu dilakukan sebelum vaksinasi, dengan target acak kepada 20 persen dari jumlah sasaran vaksinasi.
"Mereka berdua tanpa gejala, saat ini sedang tracing ke pihak keluarga. Perlu dicatat, mereka positif sebelum vaksin, bukan setelahnya. Jangan sampai ada persepsi setelah divaksin langsung positif," jelasnya pada Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Awas, Sejumlah Lokasi di Wonogiri Ini Rawan Longsor: Ada 44 Kejadian Tahun Ini
Baca juga: Selama 2021, Terjadi 22 Insiden Kebakaran di Wonogiri: Penyebabnya dari Korsleting dan Puntung Rokok
Baca juga: Cireng Telur Sabar Menanti Mas Budi di Wonogiri : Pembeli Rela Antre, Setiap Hari 4 Ribu Tusuk Ludes
Baca juga: Jadwal ANBK SMK dan SMA di Wonogiri : Peserta Wajib Patuhi Prokes, Isi 15 Orang Setiap Ruangan
Adhi menjelaskan, dua pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berasal dari Kecamatan Bulukerto dan Purwantoro.
Pelajar asal Bulukerto itu dinyatakan positif pada Kamis (23/9/2021). Sementara untuk pelajar Purwantoro dinyatakan positif pada Rabu (22/9/2021).
Temuan itu membuktikan bahwa PTM memang harus diselenggarakan dengan penuh kehati-hatian. Terbukti di beberapa daerah lain, terjadi banyak klaster sekolah yang muncul saat menggelar PTM.
"Kebijakan dari Pak Bupati yang belum mengizinkan PTM untuk saat ini sangat tepat. Harus hati-hati. Kami tidak mau ada lonjakan kasus Covid-19, terlebih di lingkungan sekolah," ungkap dia.
Adhi menjelaskan adanya random sampling tes antigen sebelum vaksinasi mematahkan pandangan jika usia pelajar aman dari paparan Covid-19.
Justru, kata dia, para remaja itu berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus ke lingkungan sosialnya.
"Kalau tanpa gejala malah berbahaya untuk keluarga maupun lingkungannya, maka dari itu kita lakukan tes secara acak," tandas Adhi.
Pemkab Wonogiri sendiri tengah melakukan vaksinasi yang menyasar pelajar.
Diketahui, ada sebanyak 39.678 pelajar tingkat SMP yang akan mengikuti vaksinasi di Kecamatan masing-masing.
Belum Gelar PTM
Persiapan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terus dilakukan Kabupaten Wonogiri.
Saat ini mereka sedang menggencarkan vaksinasi untuk kelompok pelajar.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, bahwa pihaknya tidak akan menggelar PTM hanya dengan pertimbangan level PPKM.
Baca juga: Wonogiri Buka Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan: Sasar Kera, Anjing, dan Kucing
Baca juga: Jadwal Vaksin untuk Hewan di Sukoharjo : Gratis Selama September, Ada 600 Dosis, Ini Lokasinya
Menurutnya, kondisi PPKM adalah hal yang fluktuatif, artinya sewaktu-waktu bisa berubah.
Berangkat dari hal itu, sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum menggelar PTM, Wonogiri akan merampungkan vaksinasi untuk kelompok pelajar terlebih dahulu.
"Dari awal kami menyampaikan, syarat PTM menurut kami tidak hanya melihat level PPKM. Namun kita tetap berharap levelnya akan semakin turun," kata dia Senin (13/9/2021).
Baca juga: Jokowi Pantau Vaksinasi Pelajar di SMAN 1 Kartasura Besok, Sekolah Siapkan Tenda Merah Putih
Jekek, sapaan akrabnya juga berharap sasaran sebanyak kurang lebih 32.000 pelajar tingkat SMA sederajat bisa segera dirampungkan dalam satu minggu kedepan.
"Nanti kalau seluruh target pelajar SMA itu selesai, semua akan lebih merasa aman ketika melakukan PTM," Jekek menambahkan.
Lebih jauh Jekek menyampaikan bahwa tak menutup kemungkinan pihaknya akan segera menggelar PTM pada akhir bulan ini.
Namun tentunya pengambilan kebijakan itu dengan pertimbangan level PPKM yang menurun serta terselesaikannya vaksinasi untuk kelompok pelajar.
"Bisa segera digelar, kita lihat potensi dan strategi yang kita lakukan memungkinkan, stok vaksin juga mencukupi," imbuhnya.
Sementara itu, kata Jekek, pihaknya masih memiliki stok vaksin sebanyak 72.000 dosis.
Vaksin itu merupakan gabungan dari sumber daya yang dimiliki oleh TNI, Polri dan Pemda. (*)