Berita Solo Terbaru
Kesaksian Warga Soal Kos untuk Kaum Gay di Solo : Setiap Hari Ramai, saat Digerebek Terkesan Senyap
Penggerebekan kos-kosan untuk prostitusi gay di Jalan Pamugaran Utama, Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjasari, Kota Solo ternyata senyap.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Praktek ini pertama kali kami dapatkan. Dimana terapisnya laki-laki dan pelanggannya laki-laki juga," tutur dia.
Ia menuturkan saat ini penyidik sedang mengembangkan kasus tersebut.
Pihaknya sedang mendalami apakah prostitusi untuk gay merupakan dari komunitas atau bukan.
"Karena di kos itu merupakan tempat khusus yang terdapat 19 kamar. Meskipun terapisnya hanya 6 orang tapi sedang kembangkan," tandasnya.
Sementara tersangka D mengaku sebelumnya merupakan mantan terapis.
Dia kenal dengan para terapisnya tersebut di Solo.
"Saya sudah tua jadi tidak jadi terapis. Saya kenal dengan terapis itu dari mulut ke mulut," tuturnya.
Sebelumnya, sebuah kos-kosan di Kota Solo dikabarkan digerebek polisi karena diduga sebagai tempat untuk pijat plus-plus bagi penyuka sesama jenis (gay).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, tak hanya melayani urusan seks bagi LGBT, tetapi juga membuka layanan tak wajar yakni threesome bagi pasangan suami istri.
Lokasi yang digerebek tepatnya di Jalan Pamugaran Utama, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.
Adapun penggerebekan dilakukan aparat dari Polda Jateng, Sabtu (25/9) pukul 17.00 WIB.
Awal mula terungkap saat ada informasi terhadap indikasi dari komunitas penyuka sesama jenis.
Alhasil apa yang diyakini polisi membuahkan hasil dengan menangkap basah sejumlah orang.
Di antaranya mucikari DY (47) yang juga penyewa kos-kosan dan banyak lagi terapis laki-laki.
Mulai dari HER (30), DRH (29), FIT (32), HAS (41), SUR (39) dan AGS (39).
Kini masalah itu ditangani langsung Polda Jateng.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jaringan Prostitusi Gay di Solo Dibongkar: Kedoknya Pijat Plus-plus Cinta Kilat Rp 400 Ribu