Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Reaksi Gibran Ada Prostitusi Gay di Solo: Berkedok Apapun Segera Tindak & Proses Hukum

Prostitusi gay berkedok pijat di sebuah indekos di Solo terbongkar. Kasus ini ditangani Polda Jateng. 

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Iqbal Fathurrizky
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang mengambil keputusan cepat untuk melakukan swab antigen massal di SDN Laweyan No 54, Senin (27/9/2021). 

Terkiat profesi para tersangka, menurut YS mereka sejak awal mengaku sebagai tukang pijat.

"Bilangnya tukang pijet gitu, terus pak DY (mucikari) yang menyewa kos di sini dua kamar," ungkapnya.

Selain itu YS, menjelaskan semua tersangka yang tinggal di dua kos yang disewa oleh DY dengan kamar seharga Rp 600 ribu per bulan.

"Fasilitas kamar mandi dalam, lemari dan kasur," terang dia.

Syok dan Malu

Pemilik kos-kosan yang dijadikan tempat maksiat kaum gay di Jalan Pamugaran Utama, Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjasari, Kota Solo terpukul.

Istri pemilik kos E (50) mengaku yang tak tahu apa-apa jika kos miliknya disalahgunakan.

"Kaget malu, tujuannya tempat istirahat kan," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (27/9/2021).

Dia membenarkan ada petugas datang pada Sabtu (25/9/2021) terkait kegiatan tak senonoh kaum gay di kamar kosnya tersebut.

"Jam 15.30 WIB ada petugas ke sini saat saya lagi masak pecel," jelasnya.

Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy saat jumpa pers dan menampilkan sejumlah tersangka terapis gay di Jalan Pamugaran Utama, Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjasari, Kota Solo, Senin (27/9/2021).
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy saat jumpa pers dan menampilkan sejumlah tersangka terapis gay di Jalan Pamugaran Utama, Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjasari, Kota Solo, Senin (27/9/2021). (TribunSolo.com/Dok Polda Jateng)

Baca juga: Kesaksian Warga Soal Kos untuk Kaum Gay di Solo : Setiap Hari Ramai, saat Digerebek Terkesan Senyap

Baca juga: Bisnis Pijat Plus Kaum Gay di Solo Sembunyi di Kos-kosan, Punya 6 Terapis Seharga Rp 400 Ribu

"Saya sendiri tidak tahu ada aktivitas seperti itu, dari polisi bilang e online pakai Twitter saya gaptek soal kayak gitu," ungkap dia membeberkan.

E menjelaskan saat pengrebekan, ada 6 penghuni kos yang dibawa petugas dari Polda Jateng.

Pemilik kos mengaku saat para tersangka akan menghuni kosnya langsung minta data pribadi.

"Biasanya setiap ada yang mau kos pasti minta data pribadi buat dilaporan ke Pak RT, buat keamanan," jelas dia.

Tak hanya itu, E mengaku aktivitas dari penghuni kos yang dikatakan gay tersebut seperti penghuni kos lainnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved