Berita Sragen Terbaru
Ribuan PKL di Sragen Menerima Bantuan Tunai dari Pemerintah, Disalurkan Langsung oleh Polres
Ribuan pedagang kaki lima (PKL) di Kabupaten Sragen mendapatkan bantuan tunai dari pemerintah.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Ribuan pedagang kaki lima (PKL) di Kabupaten Sragen mendapatkan bantuan tunai dari pemerintah.
Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi mengatakan bantuan kali ini menyasar 2.500 orang.
"Yang kita bantu kurang lebih 2.500 pedagang kaki lima dan warung, masing-masing diberikan uang tunai senilai Rp 1.200.000," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (1/10/2021).
Bantuan tersebut, berasal dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui pusat keuangan Polri, yang sementara diberikan sebanyak 1 kali.
Bagi penerima bantuan yang telah ditunjuk, dapat mengambil bantuan tersebut di Mapolres Sragen, dengan hanya membawa KTP.
Untuk sasaran penerima bantuan, Polres Sragen melibatkan Bhabinkamtibmas dan babinsa untuk melakukan pendataan.
Selain itu, syarat penerima bantuan ialah bagi pedagang kaki lima dan pemilik warung yang selama ini belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
"Karena kita memakai sistem, jadi tahu siapa saja yang sudah mendapat bantuan, siapa saja yang belum, semua kita memakai sistem jaringan," jelasnya.
Pendistribusian akan dilakukan secara bertahap, dalam sehari bisa 80-150 orang menerima bantuan.
"Harapannya, bisa memberikan daya tahan kepada para pedagang kaki lima dan warung, dalam menghadapi pandemi ini," terang dia.
"Karena kita tahu bersama, omzet yang dihasilkan turun," jelas Ardi.
Bantuan UMKM
Setelah kasus covid-19 di Indonesia melandai, pemerintah kini tengah menyiapkan peralihan dari pandemi menjadi endemik.
Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat mengunjungi Kabupaten Sragen, Selasa (28/9/2021).
Dalam proses peralihan, pemerintah kini tengah mengebut capaian vaksinasi, di mana saat ini Presiden Jokowi menargetkan 2,3 juta penduduk divaksin setiap harinya.
Selain itu, pelonggaran kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat juga tergantung kepada capaian tingkat vaksinasi di masing-masing daerah.
Baca juga: Belajar dari Medsos, Sejumlah Pria Klaten Dicokok Polisi Bikin Tembakau Gorila, Untung Belasan Juta
Baca juga: Habis ke Kawasan Pabrik Jokowi, Teten ke Mall Andalan Presiden saat Momong Jan Ethes, Ada Apa?
Salah satu yang menjadi tumpuan pemulihan ekonomi pasca pandemi, yakni sektor UMKM.
Teten Masduki mengatakan pemerintah akan terus membantu keberlangsungan usaha UMKM.
"Misalnya dengan kebijakan restrukturisasi pinjaman, terkait dengan subsidi bunganya hingga subsidi pajak," kata kepada TribunSolo.com.
Kementerian Koperasi dan UMKM juga telah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperpanjang restrukturisasi atau penataan kembali pinjaman hingga 2023.
Pemerintahan Jokowi kata dia, juga akan membantu permodalan UMKM melalui penambahan permodalan KUR.
"Top up pinjaman itu bisa dijadikan starter bagi UMKM untuk bangkit kembali, karena kalau sudah terpuruk untuk bangkit kembali membutuhkan modal," harap dia.
Teten Puji Hasil UMKM
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki berkunjung ke sentra mebel di Desa Karang Jati, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Selasa (28/9/2021).
Untuk diketahui, kawasan itu menjadi wilayah yang tak asing dengan sosok Joko Widodo (Jokowi).
Sebelum menjadi Wali Kota hingga Presiden, Jokowi dikenal sebagai pengusaha mebel dan memiliki pabrik kayu atau mebel di kawasan Kalijambe.
Teten meninjau proses produksi kerajinan mebel di bengkel milik Sumardi, dengan didampingi oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Baca juga: Menteri Teten Kunjungi Sragen, Bangun Factory Sharing di Gemolong, Alokasikan Rp 13 Miliar
Baca juga: Viral Para Menteri Foto Bareng Tanpa Masker, Begini Kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Tampak saat itu Teten memuji produk mebel yang dihasilkan Sumardi, yang memiliki desain bagus dan memiliki nilai seni yang tinggi.
Dia lantas mencoba dan duduk di kursi yang dibikin perajin.
Teten Masduki mendorong kepada semua pengrajin mebel untuk tidak lagi menghasilkan produk dalam jumlah banyak.
"Ke depannya kita dorong bukan lagi mass furniture melainkan lebih ke art furniture, sebenarnya karya pengrajin ini juga sebuah karya seni," kata dia kepada TribunSolo.com.
Hal itu dikarenakan, saat ini pasar ekspor cenderung memilih custom product, atau produk sesuai permintaan.
Selain itu, dengan mengusung konsep karya seni, diharapkan mebel yang dihasilkan para pelaku UKM mampu bersaing di pasar global.
Teten Masduki mengungkapkan saat ini, produk UKM di Indonesia belum banyak yang bisa diekspor.
"Ekspor produk UMKM kita masih rendah, karena sekarang ini belum terhubung ke industri, seperti China dan Korea Selatan," ujar dia.
"Maka itu yang harus dibenahi ekosistem UMKM menjadi rantai pasokan di industri," kata dia.
Baca juga: Pandemi, Pantai Sembukan Wonogiri Diburu Pengunjung untuk Ritual, Ramai saat Selasa & Kamis Kliwon
Airlangga ke Klaten
Perayaan Yaa Qowiyyu di tahun 2021 dilaksanakan di Makam Ki Ageng Gribig, Kelurahan/Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jum'at (24/9/2021).
Berbeda dengan beberapa tahun lalu, tradisi tahunan ini, meniadakan grebeg apem dan menggantinya dengan pembagian apem melalui ojek online.
Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perayaan Yaa Qowiyyu di tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena masih pandemi.
Baca juga: Ditanya Soal Kabar Aziz Syamsuddin Jadi Tersangka Korupsi, Airlangga: Ini Lihat Pertanian Dulu
Baca juga: Ketika Menko Airlangga Ikut Sholawatan di Solo, Bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf
"Sebelum pandemi, di sini ada grebeg apem, sehingga untuk saat ini dalam prokes tidak memungkinkan untuk dilakukan," kata Airlangga Hartarto, kepada TribunSolo.com, Jum'at (24/9/2021).
Airlangga Hartarto menyebut, ada 6 ton kue apem dalam pembagian tahun ini.
Ia mengatakan, dalam pembagian apem tersebut, ojek online diikut sertakan.
Baca juga: Seharian Penuh Menteri Airlangga Hartarto di Solo, Siang Ketemu Gibran, Malam Sowan ke Habib Syech
"Pembagian kue apem melalui ojek online, nantinya mereka akan mengantar kue itu ke masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Jarot Winadi (30) tukang ojek online mengaku ia bersama rekan-rekannya terlibat dalam perayaan Yaa Qowiyyu di tahun ini.
"Jadi kemarin kami diminta dari panitia perayaan Yaa Qowiyyu untuk mengirimkan paket apem ke masyarakat," kata Jarot.
Baca juga: Ditanya Soal Kabar Aziz Syamsuddin Jadi Tersangka Korupsi, Airlangga: Ini Lihat Pertanian Dulu
Jarot mengatakan, dalam pembagian kue apem tersebut ada 100 driver ojek online yang dilibatkan.
Ia mengatakan, pihaknya diminta untuk membagikan kue apem dengan totak 100 paket.
"Kami diminta untuk membawa 1 bungkus yang berisi 10 paket, dan setiap 1 paket berisi 10 kue apem," ujar Jarot.
Dia mengatakan, nantinya paket-paket tersebut akan dibagikan di area jatinom serta area Klaten Kota
Dia menerangkan, dalam pembagian kue apem tersebut, akan dilakukan door to door.
"Dari panitia sudah memberikan ke kami siapa saja yang akan menerima paket tersebut," pungkasnya. (*)