Berita Wonogiri Terbaru
Isi Surat Wasiat Ibu Muda yang Akhiri Hidup, karena Jeratan Pinjol di Wonogiri : Maafin Aku ya Mas
Sebelum mengakhiri hidupnya, WI (38) ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri meninggalkan wasiat.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sebelum mengakhiri hidupnya, WI (38) ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri meninggalkan wasiat.
Diketahui dugaan sementara motif korban yakni frustrasi lantaran terjerat pinjaman online (pinjol) yang diikutinya.
Berikut isi surat wasiat yang ditulis WI untuk suaminya:
Assalamualaikum Mas ****
Mas nanti kalo sudah nemuin surat ini, jangan nangis, tetep jogo ****, nyat aku isone mung gae susah, maafin aku yomas, mungkin dengan jalan ini, bisa membuat hidup ku tenang, maafin y mas aku jaluk beribu-ribu maaf, aku mati ninggalin wedi go koe go keluarga. Iki mungkin ws dalane go aku. Neng buku cilik ireng, kui kbh data" ne wong" sing tak utangi mas, ngomongo ro wong" kui, ku jaluk ngapuro. Gek sanggeman ku dibayar alon-alon. Sekali lagi aku minta maaf, aku ws ra kuat, aku ws ra kuat tenan, iki ws dalane aku.
Ow iyo mas tulung sampaikan kata maaf
Buat orang2 yg selalu baik sama aku,
Gek duitku di utang L.Mami 200.000
di utang Mamak 120.00
Baca juga: Pinjaman Online Bawa Petaka, Ibu Muda di Wonogiri Nekat Akhiri Hidup, Terungkap Kerap Dapat Teror
Baca juga: Kisah Anak Kembali Bertemu Ibu Setelah 40 Tahun Berpisah, Doa Sang Ibu Bertahun-tahun Terkabul
Kronologi Kejadian
Cerita menyayat hati kembali datang dari Kabupaten Wonogiri.
Setelah beberapa waktu lalu ada korban ditusuk gegara arisan online, kini ada orang nekat akhiri hidup akibat terjerat pinjaman online (pinjol).
Nahasnya yang mengakhiri adalah ibu rumah tangga muda WI (38) warga di Kecamatan Giriwoyo.
Dia temukan tewas di dalam rumahnya pada Sabtu (2/10/2021) sekitar pukul 04.00 WIB.
Kapolsek Giriwoyo, Iptu Sumarwan menjelaskan dari penyelidikan awal, motif korban nekat melakukan hal itu karena terlilit pinjaman online (pinjol).
Baca juga: Ada Insiden, Gibran Sindir AHHA PS Pati Milik Atta Halilintar : Yang Profesional,Dibatalkan Ya Marah
Baca juga: Latihan Tim AHHA Pati Milik Atta Halilintar Dibubarkan di Karanganyar, Gibran Siapkan Lapangan Lain
Informasi yang didapatkannya, pinjaman sampai jutaan rupiah.
"Ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi menggantung, korban ditemukan di teras depan rumah sebelah barat," kata dia kepada TribunSolo.com.
Kapolsek menjelaskan, kejadian itu pertama kali diketahui oleh ibu mertua saat bangun tidur.
Posisi rumah korban dan ibu mertua memang saling berhadapan.
Melihat sang menantu dalam posisi tergantung, sang ibu mertua lantas berteriak memanggil suami WI.
"Sontak sang suami keluar dari rumah dan menurunkan korban," jelasnya.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung melapor ke Polsek Giriwoyo.
Polisi langsung mendatangi TKP dan melakukan pemeriksaan pada korban.
Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
"Murni akhiri hidup sendiri," jelas dia.
Baca juga: Tawangmangu Siang Ini : Mobil Plat Luar Kota Berdatangan, Belum Ada Kemacetan di Jalanan Puncak
Baca juga: Latihan Tim AHHA Pati Milik Atta Halilintar Dibubarkan di Karanganyar, Gibran Siapkan Lapangan Lain
Lebih jauh, Sumarwan membeberkan keterangan pihak keluarga, yang mana diketahui motif bunuh diri lantaran faktor ekonomi.
Hal itu, kata dia, diperkuat dengan kesaksian sang suami bahwa beberapa hari sebelum istrinya meninggal ia melihat perubahan sikap korban.
"Sebelum meninggal WI bercerita pada suami bahwa dia punya utang di beberapa pinjol dan bank plecit," aku dia.
"Bahkan, si korban juga kerap mendapat teror dari pihak pinjol belakangan ini, sehingga ada kemungkinan korban frustrasi lalu nekat bunuh diri," kata dia.
Adapun polisi juga mengamankan tali tambang warna hijau dan surat wasiat yang ditulis korban sebelum peristiwa tragis itu.
Ditusuk Karena Arisan Online
Insiden penusukan yang nyaris membuat nyawa korban melayang karena arisan online terjadi di Kabupaten Wonogiri.
Tepatnya terjadi di Dusun Dologan RT 1 RW 3 Desa Jendi, Kecamatan Girimarto.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, pria W (45) mengalami tusukan pisau dapur setelah diserang tiba-tiba oleh LK (31) Sabtu (25/9/2021) sore.
Menurut Kapolsek Girimarto, AKP Sentot Giswantoro, akibat tusukan itu korban kini menjalani perawatan di rumah sakit.
"Luka tusuk ada di perut sebelah kiri," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Kakek di Sragen Bakar Mobil Tetangga Gegara Halangi Jalan ke Rumahnya,Kini Nasib Berakhir di Penjara
Baca juga: Motif Kakek Bakar Mobil Tetangga, Kapolres Sragen : Sakit Hati, karena Mobil Diparkir Halangi Jalan
Kejadian itu bermula saat LK yang merupakan warga Kecamatan Ngadirejo secara tiba-tiba bertamu ke rumah W.
Kedatangan pelaku bermaksud untuk bertemu dengan anak perempuan korban, PPA (23).
"Dari keterangan pelaku, ia ingin meminta kejelasan terkait arisan online," terang dia.
Diketahui, istri pelaku dan anak korban ternyata mengikuti arisan online bersama.
"Korban sempat mempersilahkan pelaku untuk duduk (di teras), bahkan mereka berjabat tangan, saat itu pelaku bertanya soal arisan online," kata dia.
"Tiba-tiba saja, ia langsung menyerang korban dengan pisau dapur yang sengaja dibawa hingga mengenai perut korban," imbuhnya.
Usai mendapat laporan atas kejadian itu, Polsek Girimarto bersama Tim Resmob Polres Wonogiri langsung bergerak melakukan pengejaran.
Pelaku akhirnya bisa ditangkap sekitar pukul 22.00 WIB di depan Stadion Pringgondani Wonogiri.
Bersamaan dengan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa kaos yang berumur darah, sepeda motor N-Max bernomor polisi AD 5414 AAG dan tas.
"Pelaku dibawa ke Mapolres Polres Wonogiri untuk menjalani pemeriksaan intensif," aku dia.
Hasil pemeriksaan, motif dibalik pelaku tega menganiaya korban yakni lantaran emosi karena merasa dibohongi.
"Anak korban dan istri pelaku ini sama-sama menjadi korban arisan online, kasus ini sudah ditangani Polres Wonogiri," pungkasnya. (*)
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Warga Semarang dan Jawa Tengah bisa menghubungi RSJ Amino Gondohutomo Semarang telp (024) 6722565 atau RSJ Prof Dr Soerojo Magelang telp (0293) 363601. (*)