Berita Klaten Terbaru
Teror Penipuan Modus Pesan Makanan Klaten, Bikin Pedagang Bakso Hingga Seblak Tekor Jutaan Rupiah
Aksi penipuan dengan modus memesan makanan terjadi di Kabupaten Klaten, Senin (18/10/2021). Itu membuat sejumlah pemilik rumah makan tekor.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Aksi penipuan dengan modus memesan makanan terjadi di Kabupaten Klaten, Senin (18/10/2021). Itu membuat sejumlah pemilik rumah makan tekor.
Berdasakan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian penipuan tersebut diketahui setalah seorang pedagang bakso mendapatkan pesanan dari terduga pelaku dengan mengatasnamakan pengurus salah satu panti asuhan di Klaten.
Terduga pelaku memesan kepada pedagang tersebut sebanyak 30 bungkus bakso atas nama Briyan.
Ia juga mengaku telah mengirim uang sejumlah Rp 450 ribu ke rekening pedagang.
Pedagang bakso lantas mengecek rekeningnya.
Ternyata uang yang dimaksud tidak ada di rekening pedagang.
Pedagang bakso lalu coba menghubungi kembali pemesan namun jawabannya terlalu berbelit-belit.
Melihat kondisi itu, pedagang bakso coba menghubungi pengurus panti asuhan untuk melakukan konfirmasi.
Ternyata pesanan itu fiktif.
Baca juga: Dua Kapolsek di Indramayu Jadi Korban Penipuan, Kerugian Mencapai Lebih Dari Rp 3 Miliar
Baca juga: Kasus Penipuan Berkedok Investasi di Sukoharjo Terungkap, Kerugian Rp 400 Juta: Pelaku Ditangkap
Keesokan harinya, sekira pukul 10.00 WIB, pihak pengurus panti asuhan kedatangan tamu dari penjual warung seblak dari Wedi, Klaten.
Kedatangan penjual warung seblak tersebut dengan tujuan yang sama yaitu, untuk konfirmasi pesanan atas nama bapak Deni Sumargo.
Terduga pelaku tersebut memesan seblak sejumlah 30 porsi untuk acara sore ini pukul 16.00 WIB.
Namun karena tidak ada tindak lanjut mengenai biaya, maka penjual tersebut memastikan kembali pesanan tersebut.
Ketika penjual makanan tersebut menghubungi nomor si pemesan tersebut, ternyata nomor tersebut sudah tidak bisa dihubungi kembali.