Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Ingat Viral Air Sungai Jadi Merah Darah di Klaten? Polisi Sudah Tetapkan 1 Tersangka, Ini Sosoknya

Hasil laboratorium tersebut menunjukan adannya kandungan zat perwana pada air sungai tersebut. Ini sosok yang jadi biang keroknya.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Istimewa
Warga di Kabupaten Klaten dihebohkan dengan penampakan air sungai di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari mendadak jadi merah, Kamis (16/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Babak baru kasus pencemaran sungai.

Kini Polres Klaten telah menetapkan 1 tersangka atas kasus pencemaran air sungai di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.

Penetapan tersangka telah dilakukan sejak awal pekan ini.

"Kami sudah menetapkan seorang tersangka dalam kasus ini," kata Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana, Rabu (20/10/2021).

Guruh menuturkan tersangka berinisial H warga Kabupaten Klaten.

Tersangka H dijerat dengan UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup sengan ancaman 3 tahun.

"Meskipun begitu, tersangka tidak kami tahan karena ancaman hukuman di bawah 5 tahun, " kata Guruh.

Kemudian, sebelum Satreskrim Polres Klaten menetapkan H sebagai tersangka, ia mengaku pihaknya telah memperoleh hasil pemeriksaan dari Labfor terkait air sungai beberapa waktu lalu.

Hasil laboratorium tersebut menunjukan adannya kandungan zat perwana pada air sungai tersebut.

Hasil Labfor

Setelah dua minggu penyelidikan, polisi akan mengungkap aktor di balik merahnya air sungai di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.

Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, hasil laboratorium forensik (labfor) akan diambil Senin (4/10/2021) depan.

Setelah pekan lalu mengambil sampel dan penyelidikan, polisi membawa air itu ke Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Semarang.  

"Hasilnya sudah keluar, penyidik tinggal mengambil hasil Labfor tersebut ke Semarang Senin besok," kata Guruh kepada TribunSolo.com, Jum'at (1/10/2021).

Baca juga: Menyedihkan, Enam Sungai yang Mengelilingi Klaten Sudah Tercemar, Paling Parah Sudah Tercampur Kimia

Baca juga: Teka-teki Kapas yang Tertinggal dan Jadi Alat Bukti, Usai Sungai di Wonosari Berubah Merah Bak Darah

Guruh mengatakan, pihaknya akan mempelajari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Labfor Cabang Semarang.

Nantinya, bila hasil pemeriksaan labfor tersebut menunjukkan terjadi pencemaran atau zat berbahaya, akan ditindaklanjuti penyelidikannya.

"Hasil Labfor itu nanti kita analisis dulu, kita baca, kemudian baru kita gelarkan hasilnya," ujar Guruh.

Ada Mobil Boks

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Klaten beraksi terhadap dugaan pencemaran di sungai Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari yang berubah jadi merah.

Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan DLH Klaten, Dwi Maryono mengatakan peristiwa itu terjadi sangat singkat.

"Kami sudah melihat videonya dan tadi pagi kita ke lapangan, tapi yang air warna sudah gak ada, karena kejadiannya sudah kemarin dan tidak sampai 2 jam," ujar dia kepada TribunSolo.com, Jumat (17/9/2021).

Maryono mengatakan telah meminta keterangan kepada kepala desa serta warga setempat.

Ia menuturkan dari laporan warga, ada mobil boks yang mencurigaakan di lokasi kejadian. 

"Berdasarkan laporan dari warga, kemarin ada mobil boks berhenti di lokasi dan sedang mencuci mobil, dan diduga mencuci suatu barang sehingga tumpah di sungai," kata dia.

"Kita berpesan dengan Kades untuk melaporkan ke kami jika terjadi kejadian yang sama," pungkasnya.

Bahkan Polres Klaten menerjunkan tim khusus untuk menyelidiki viralnya sungai itu.

Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah menerangkan, tim khusus tersebut yakni Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim.

"Kami telah menerjunkan tim ke lokasi dan mengambil sample di sana," terang dia, kepada TribunSolo.com, Jum'at (17/9/2021).

Abdillah mengatakan, tim tersebut mengambil sampel air dan kapas yang berada di TKP.

Selain itu, ia mengungkapkan pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Klaten terkait kasus tersebut.

Baca juga: Terbukti Buang Limbah Ciu ke Bengawan Solo, Polda Jateng Tetapkan Dua Warga Polokarto Jadi Tersangka

Baca juga: Viral di Klaten, Warga Dihebohkan Air Sungai Wonosari Mendadak Jadi Merah, Mirip Kucuran Darah Segar

"Sampel tersebut akan dibawa labfor dan kami telah melakukan klarifikasi kepada saksi-saksi terkait kasus ini," kata Abdillah.

Kemudian ia mengaku telah mendapatkan informasi dari warga setempat, bahwa telah melihat mobil boks di tengah sawah.

Dia menjelaskan warga tersebut melihat orang di dalam mobil tersebut tengah membuang sesuatu di sungai.

"Diduga itu limbah dari pabrik, dimungkinkan karena tidak mempunyai tempat pembuangan limbah, akhirnya membuang limbah itu di sungai tersebut," ujarnya.

Viral di Klaten

Warga di Kabupaten Klaten dihebohkan dengan penampakan air sungai di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari mendadak jadi merah, Kamis (16/9/2021).

Bahkan video yang diunggah oleh akun bernama Deni Legowo di grup Facebook Info Seputar Klaten berdurasi 23 detik menjadi viral di mana-mana.

Perekam terdengar berucap :

"Sungai Ngreden tercemar lur, merah merona, iwake do mati (sungai Ngrenden teremar saudara, merah merona, ikannya mati), " ucap seseorang di dalam video tersebut.

"Lokasi ngreden, kaline abang seperti darah (Lokasi Ngrenden, sungai seperti darah)," imbuhnya.

Baca juga: Tuan Rumah Liga 2, Persis Solo Main Dikandang Stadion Manahan, Gibran Restui 4 Lapangan Latihan

Baca juga: Kesaksian Ayah di Sukoharjo Tega Setubuhi Putrinya, Gegara Dua Tahun Istri Menolak Berhubungan Badan

Kepada TribunSolo.co, warga sekitar sampai terheran-heran karena tak pernah terjadi pemandangan tersebut.

Bahkan warga ketakutan dan tak berani memegang air sungai yang selama ini menjadi saluran irigasi itu.

Warga Desa Ngreden Wiyadi (54), mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Ia mengaku kaget melihat warna air sungai tersebut berubah tiba-tiba.

" Air sungai itu kan biasannya bening, kok ini merah darah, saya kaget," kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (16/9/2021).

Wiyadi mengaku kejadian tersebut merupakan kejadian pertama kali terjadi di Desa Ngreden.

Dikatakan, kejadian tersebut berlangsung selama 15 menit.

"Kejadian ini sempat viral, warga pada takut semua, saya tidak berani memegang air sungai waktu itu," ucap dia.

Kepala Desa Ngreden Sunarto mengaku sudah menerima laporan tersebut dari warga sehingga akan berkoordinasi dengan pimpinan lainnya.

"Air yang tercemar dapat mengganggu perkembangan tanaman padi dan mengperngaruhi kualitas padi nantinya," ujar dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved