Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Sopir di Wonogiri Sempat Kelimpungan karena Barang Langka, Kini Solar di Sejumlah SPBU Berlimpah

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Wonogiri, Edi Purwanto menuturkan pihaknya tak lagi menerima keluhan dari para sopir sejak Sabtu lalu.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Antrean panjang kendaraan untuk mengisi solar di salah satu SPBU di Wonogiri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Meski beberapa waktu mengalami kelangkaan, kini stok solar di SPBU di Kabupaten Wonogiri sudah mudah didapatkan.

Hal itu disambut baik, kini sopir tak perlu antri cukup lama untuk mengisi solar untuk kendaraan mereka.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Wonogiri, Edi Purwanto menuturkan pihaknya tak lagi menerima keluhan dari para sopir sejak Sabtu lalu.

Sebelumnya, selama beberapa pekan terakhir, selalu ada sopir yang mengeluh soal sulit mendapatkan solar kepada pihaknya.

Baca juga: Tunggu Hasil Autopsi Mahasiswa UNS yang Meninggal saat Diklat Menwa, Keluarga : Serahkan ke Polisi

Baca juga: Cerita Sopir di Wonogiri Terdampak Solar Langka: Antre Satu Jam di SPBU, Sering Kehabisan

"Kita belum mendapat laporan soal itu (kelangkaan solar). Kelihatannya mulai stabil," kata Edi kepada TribunSolo.com, Senin (25/10/2021).

Ia juga sempat memantau pada Sabtu (23/10/2021) lalu, saat melakukan perjalanan dari Baturetno menuju Solo.

Di sepanjang jalur ia tak menemukan antrean kendaraan di SPBU.

Padahal di hari-hari sebelumnya, di sejumlah SPBU khususnya di Wonogiri, ada antrian kendaraan mengular yang cukup panjang untuk mengisi solar.

Pantauan lapangan TribunSolo.com per Senin (25/10/2021) juga tak melihat antrean panjang kendaraan berbahan bakar solar.

"Kalau sudah seperti ini ya tentu saja kami, senang. Kita menyambut baik, ada keluhan langsung direspon berarti memang betul-betul diperhatikan," aku dia.

Lebih jauh, ia berharap agar pasokan solar bisa selalu stabil. Sebab, kata Edi, solar merupakan salah satu faktor penunjang untuk menggerakkan roda ekonomi.

Selain itu menurutnya pembatasan pembelian solar tak dipukul rata untuk kendaraan dengan jarak tempuh dekat maupun jauh.

"Kalau dulu sudah antre pun belum tentu ada, ada yang kehabisan. Tapi untuk saat ini mesti dibatasi, solarnya ada," imbuhnya.

Sempat Langka

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar mulai terjadi di sejumlah daerah, termasuk Wonogiri.

Hal tersebut mulai dirasakan dampaknya oleh para sopir angkutan barang maupun bus.

Untuk sekedar mendapatkan solar sebagai bahan bakar kendaraannya, mereka bahkan harus mengantre hingga berjam-jam.

Seperti yang dirasakan oleh Apri Dwi, salah satu pengemudi truk box perusahaan distributor makanan yang ada di Wonogiri.

Ia mengaku, sudah hampir dua pekan ini merasakan imbas dari kelangkaan solar yang terjadi.

"Sudah sejak minggu kemarin, kalau beli antre panjang terus, bisa sampai satu jam. Itu kan menambah lama perjalanan," kata dia kepada TribunSolo, Jumat (22/10/2021).

Diceritakannya, terkadang ia harus berganti dari SPBU satu ke SPBU yang lain untuk mendapatkan solar.

Itupun tak selalu berbuah manis. Kadang pasokan solar yang ada di SPBU juga sudah ludes dibeli oleh kendaraan lain.

Bahkan Apri juga pernah beberapa kali mengantre hingga satu jam lamanya untuk mendapatkan giliran mengisi solar di truk yang ia kemudikan.

"Dibatasi ya belinya itu, tidak boleh banyak-banyak. Kalau kehabisan ya terpaksa ganti dexlite, harganya lebih mahal hampir dua kali lipat," jelasnya.

Namun untuk proses pengiriman, dia mengaku tak pernah ada keterlambatan, sebab ia hanya mengantarkan makanan ringan saat ada pesanan.

Meskipun begitu, ia berharap agar pasokan solar di SPBU cukup untuk memenuhi kebutuhan moda transportasi darat yang berbahan bakar solar. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved