Berita Solo Terbaru
Biodata Ahmad Aziz Habibulloh, Siswa SMAN 1 Sragen : Raih 74 Piala Setahun Pandemi, Cetak Rekor MURI
Ahmad Aziz Habibulloh merupakan siswa SMAN 1 Sragen yang berhasil mencetak rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Lanjutnya, ia tidak memiliki trik belajar khusus, untuk memenangkan semua multidisiplin ilmu.
Habib mengaku hanya belajar secara otodidak.
"Belajarnya otodidak saja, mau ikut lomba apa, belajar, ikut lomba saya belajar," ujarnya.
Selain belajar di sekolah selama 4 jam, Habib juga belajar di luar sekolah dengan mengikuti bimbingan belajar (bimbil) dan belajar sendiri di rumah selama 5 jam.
Baca juga: Jadi Misteri, Usai Serang Warga Sambungmacan,Orang Idap Gangguan Jiwa Bawa Senjata Masih Berkeliaran
Anak tunggal dari pasangan Triyono dan Mursini itu, selalu meminta pengarahan dari guru-guru di sekolahnya ketika mengikuti perlombaan.
"Kalau ada hambatan saat belajar, pasti konsultasi ke guru, sekolah memfasilitasi dengan melakukan bimbingan," terangnya.
Tak hanya itu, Habib juga meraih peringkat 1 paralel di SMA N 1 Sragen selama 2 tahun.
Selain belajar, Habib mengisi waktu luang di rumah dengan berolahraga dan mengikuti kegiatan keagamaan.
Kini, prestasi-prestasi yang dikumpulkannya itu ia gunakan untuk meraih cita-cita sebagai dokter militer.
"Cita-cita pingin masuk Universitas Pertahanan, ambil jurusan dokter militer, itu sudah cita-cita dari kecil, agar bisa bermanfaat dan membantu orang lain," harapnya.
Mengubah Pandemi Jadi Rekor MURI
Pandemi bagi sebagian orang menjadi malapetaka kehidupan sehari-hari, tapi tidak bagi Ahmad Aziz Habibulloh.
Pemuda 19 tahun yang tengah bersekolah di SMA Negeri 1 Sragen itu justru bagai kejatuhan durian runtuh.
Bagaimana tidak, selama setahun pandemi tidak hanya mengukir prestasi sebanyak 74 kali.
Tetapi beruntungnya lagi bisa memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah akan Dibangun di Karanganyar, Izin Beres, Bakal Dibangun Megah
Baca juga: Ada Warga Klaten Bertahun-tahun Minum Air Hujan Usai Diolah Pakai Alat Elektrolisa, Ini Kata Dinkes