Berita Solo Terbaru
Anak Kena Corona, Akan Jalani Isolasi Terpusat di Solo, Gibran Beri Aturan : Tak Didampingi Orangtua
Pemeritah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan isolasi terpusat untuk anak guna mengantisipasi acara penularan klaster memburuk.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Dia menjelaskan jumlah kasus tersebut merupakan lanjutan dari tracing pada awalan temuan kasus pada 18 Oktober 2021 lalu.
"Rinciannya untuk SD berhenti di angka 63 siswa dan guru, kemudian yang terpapar di SMP total 30 siswa dan SMK ada 6 siswa yang terpapar," ujarnya.
Baca juga: Imbas Mahasiswa Meninggal saat Diklat Menwa, Rektorat UNS Hentikan Semua Kegiatan Organisasi Kampus
Baca juga: Klaster PTM di Solo Hantui Wali Murid, Ketua DPRD Sragen Ingatkan Pemkab Antisipasi Sejak Dini
Melihat adanya pertambahan jumlah klaster PTM, Ning menekankan untuk seluruh pihak antara sekolah dan orangtua harus ditekankan lagi.
"Di sekolah dan di rumah harus jalan prokesnya, tapi kalau anak keluyuran ke mall ya sama saja, juga berisiko terpapar juga," ujarnya.
Klaster SMP di Solo
Baru beberapa hari, klaster Covid-19 akibat tatap muka di Kota Solo tak hanya di tingkat SD, tetapi menyebar ke SMP.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan penemuan itu setelah adanya surveillance disejumlah sekolah.
"Sementara ada tambahan SMPN 8 dan SMPN 4 Kota Solo," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (20/10/2021).
Total ada 12 siswa yang terpapar Covid-19, dengan rincian SMPN 8 ada 11 siswa dan SMPN 4 satu siswa yang positif.
Baca juga: Kesaksian Orangtua yang Siswanya Terpapar Covid-19 di Sekolah Solo : Padahal Prokesnya Ketat Sekali
Baca juga: Kabar Sedih PTM SD di Solo : Ada Siswa Positif Covid, 4 Sekolah Ditutup, Puluhan Siswa Tertular
Setelah adanya kasus ini, kedua sekolah tersebut dihentikan pelaksanaan Pertemuan Tatap Muka (PTM).
"Sementara sekolahnya ditutup dulu yang ada kasus, PTM-nya dihentikan dulu,lanjut Pemberlajaran Jarak Jauh (PJJ)," ujarnya.
Terkait penambahan kasus ini, Ahyani menekankan perlunya tes swab acak diperluas, terutama bagi di sekolah yang menggelar PTM selama ini.
"Yang namanya virus kan enggak bisa dibatasi kontaknya, ini kami fokus ke sekolah dulu," tutupnya.
Sebelumnya adanya rencana penambahan jam operasional PTM, namun Ahyani menyebutkan saat ini belum bisa melakukan penambahan tersebut.
"Sementara maksimal sekitar 3 jam, itu dimaksimalkan dulu, enggak ditambahi dulu," ujarnya.