Berita Wonogiri Terbaru
Bupati Jejek Akui Pemkab Tolak Vaksin Jenis Johnson & Johnson untuk Warga Wonogiri, Begini Alasannya
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo tak menampik Pemkab tegas menolak vaksin jenis Johnson & Johnson karena beberapa hal.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo tak menampik Pemkab tegas menolak vaksin jenis Johnson & Johnson karena beberapa hal.
Pria yang akrab dengan sapaan Jekek itu menjelaskan, karena ada pemberitahuan yang mendadak soal kiriman vaksin tersebut.
Selain itu, dosis vaksin Johnson & Johnson yang diberikan jumlahnya sangat minim.
"Jumlahnya 9.000 dosis, sekitar itu. Kan juga harus dihitung dosis keduanya nanti bagaimana," terangnya, Jumat (5/11/2021).
"Ini soal teknisnya, bukan menolak teknis tertentu dan ini perlu diluruskan," jelas dia.
Baca juga: Remuk Berkeping-keping, UMKM di Sragen Gulung Tikar Imbas Pandemi,Tak Ada Pemasukan & Punya Angsuran
Baca juga: Info Vaksinasi di Wonogiri : 235 Orang Dapat Dosis Kedua Pfizer, Disuntik Langsung Dokter Kopassus
Alasan lain yakni pihaknya saat itu sedang melakukan percepatan vaksinasi dosis pertama.
Dijelaskannya mayoritas vaksin yang digunakan adalah jenis Sinovac.
Sementara itu, kata Jekek, capaian vaksinasi tahap pertama saat akan diberi jenis Johnson & Johnson sudah mencapai sekitar 86 persen.
Menurutnya, akan sulit mendapatkan sasaran vaksinasi yang akan disuntikkan dengan jenis Johnson & Johnson.
"Beda kalau diberikan di awal saat capaian vaksinasi baru 30 persen, masih banyak sasarannya. Menolak itu karena capaian dosis pertama sudah 86 persen waktu itu," kata dia.
Lebih jauh, Jekek berpendapat jika vaksin jenis Johnson & Johnson itu didistribusikan ke 25 kecamatan dan 34 fasilitas kesehatan tak akan bisa memenuhinya.
Belum lagi untuk dosis kedua dengan jenis vaksin yang sama, yakni Johnson & Johnson.
Sebagai informasi, capaian vaksinasi di Wonogiri mencapai 89,84 persen pada dosis pertama, sementara dosis kedua telah menyentuh angka 58 persen.
Disuntik Vaksin Pfizer