Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Bupati Jejek Akui Pemkab Tolak Vaksin Jenis Johnson & Johnson untuk Warga Wonogiri, Begini Alasannya

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo tak menampik Pemkab tegas menolak vaksin jenis Johnson & Johnson karena beberapa hal.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
FETHI BELAID / AFP
ILUSTRASI : Penelitian dari New York menyebut vaksin Johnson & Johnson kurang ampuh melawan Covid-19 varian Delta. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo tak menampik Pemkab tegas menolak vaksin jenis Johnson & Johnson karena beberapa hal.

Pria yang akrab dengan sapaan Jekek itu menjelaskan, karena ada pemberitahuan yang mendadak soal kiriman vaksin tersebut.

Selain itu, dosis vaksin Johnson & Johnson yang diberikan jumlahnya sangat minim.

"Jumlahnya 9.000 dosis, sekitar itu. Kan juga harus dihitung dosis keduanya nanti bagaimana," terangnya, Jumat (5/11/2021).

"Ini soal teknisnya, bukan menolak teknis tertentu dan ini perlu diluruskan," jelas dia.

Baca juga: Remuk Berkeping-keping, UMKM di Sragen Gulung Tikar Imbas Pandemi,Tak Ada Pemasukan & Punya Angsuran

Baca juga: Info Vaksinasi di Wonogiri : 235 Orang Dapat Dosis Kedua Pfizer, Disuntik Langsung Dokter Kopassus

Alasan lain yakni pihaknya saat itu sedang melakukan percepatan vaksinasi dosis pertama.

Dijelaskannya mayoritas vaksin yang digunakan adalah jenis Sinovac.

Sementara itu, kata Jekek, capaian vaksinasi tahap pertama saat akan diberi jenis Johnson & Johnson sudah mencapai sekitar 86 persen.

Menurutnya, akan sulit mendapatkan sasaran vaksinasi yang akan disuntikkan dengan jenis Johnson & Johnson.

"Beda kalau diberikan di awal saat capaian vaksinasi baru 30 persen, masih banyak sasarannya. Menolak itu karena capaian dosis pertama sudah 86 persen waktu itu," kata dia.

Lebih jauh, Jekek berpendapat jika vaksin jenis Johnson & Johnson itu didistribusikan ke 25 kecamatan dan 34 fasilitas kesehatan tak akan bisa memenuhinya.

Belum lagi untuk dosis kedua dengan jenis vaksin yang sama, yakni Johnson & Johnson.

Sebagai informasi, capaian vaksinasi di Wonogiri mencapai 89,84 persen pada dosis pertama, sementara dosis kedua telah menyentuh angka 58 persen.

Disuntik Vaksin Pfizer

Sebanyak 235 masyarakat Kabupaten Wonogiri selesai mendapatkan suntikan vaksin Pfizer dosis kedua, Selasa (2/11/2021).

Vaksinasi tersebut merupakan kolaborasi KPU Wonogiri dengan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura, Sukoharjo.

Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi menyampaikan meskipun tugas KPU sejatinya sebagai penyelenggara pemilu, namun tetap siap mendukung program vaksinasi.

"Vaksinasi dosis kedua ini persiapan menuju pesta demokrasi 2024. Ini juga bentuk menjaga kesehatan DPT supaya imun kuat," kata dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Kehilangan Motor & Mobil di Solo Raya? Coba Cek di Polres Setempat, Jika Ada Ini Syarat Mengambilnya

Baca juga: Siap-siap, Inilah 4 Daftar Bansos yang Akan Cair pada November 2021, BLT UMKM hingga Bantuan PKH

Toto menjelaskan, pihaknya selalu siap berkontribusi apabila dibutuhkan untuk penyelenggaraan vaksinasi. Selain itu, KPU juga siap membantu tugas kedaruratan.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa muncul banyak pertanyaan masyarakat apa tugas KPU bila tidak ada agenda pemilu.

Menurutnya tugas KPU sebenarnya cukup banyak, seperti merawat DPT, sosialisasi dan penyediaan SDM.

"Kegiatan kita yang lain ya seperti ini, menyelenggarakan vaksinasi untuk membantu percepatan yang menjadi program pemerintah," jelasnya.

Selain itu, kata dia, KPU bisa diperbantukan untuk menangani keadaan darurat seperti bencana alam, pandemi maupun perang.

Namun demikian, Toto berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan keadaan berangsur normal.

Uji Aplikasi PeduliLindungi

RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri mulai melakukan uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi, Senin (1/11/2021).

Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik, Pitut Kristiyanta Nugraha mengatakan, seluruh orang yang mempunyai kepentingan disana, diminta untuk melakukan scan barcode sebelum memasuki area rumah sakit.

Mulai dari pegawai, keluarga pendamping pasien hingga kerabat yang akan menjenguk pasien wajib scan di titik-titik barcode yang disediakan.

Baca juga: Sebelum Meninggal karena Covid-19, Anggota Satpol PP Wonogiri Mendapat Perawatan di RSUD Wonogiri

Baca juga: Beredar Kabar IGD Pasien Covid-19 RSUD Wonogiri Penuh, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

"Ini sudah kita lalukan dan sudah dievaluasi juga. Memang dalam pelaksanaan pertama ada kendala-kendala, mudah-mudahan besok bisa terurai," kata dia.

Pitut menjelaskan, kendala-kendala yang ditemui yakni pada server. Menurutnya di pagi hari seluruh Indonesia menggunakan aplikasi tersebut sehingga membuat server sedikit bermasalah.

Selain itu, kendala umum juga ditemui. Banyak pengunjung yang belum menginstal aplikasi tersebut.

Baca juga: Sopir Bus di Wonogiri Positif Corona, Saat Ini Dirawat di RSUD Soediran Mangun Sumarso

Saat ini pihak rumah sakit menyiagakan petugas di titik check-in

Seluruh pegawai rumah sakit pun juga diwajibkan mensosialisasikan uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi tersebut.

"Harapannya nanti makin hari makin terurai, kalau sudah clear nanti di tanggal 12 November sudah kita launching, secara umum sudah baik," jelasnya.

Sementara itu, akan ada empat kriteria usai pengunjung melakukan scan barcode, yakni hijau, kuning, merah dan hitam.

Hijau artinya sudah rampung vaksin atau sudah dua kali, untuk kriteria kuning vaksin satu kali dan merah belum sama sekali melakukan vaksinasi.

Sedangkan untuk hitam, artinya dalam kondisi positif Covid-19 atau terindikasi kontak erat dengan pasien.

Baca juga: Kabar Duka: Nakes RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Meninggal karena Covid-19

Khusus untuk kriteria merah, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan vaksin. Jadi, pengunjung dengan kriteria merah langsung bisa vaksin disana.

"Tapi selama vaksin ada ya, kalau tidak ada stok maka kita arahkan. Ini tadi ada satu yang terjaring, langsung divaksin dan bersedia," jelasnya.

Meskipun begitu, kata Pitut, bukan berarti masyarakat yang belum melakukan vaksinasi bisa langsung mendapatkan vaksin disana.

Artinya, stok vaksin yang tersedia khusus untuk pengunjung yang akan masuk ke rumah sakit dan kriteria merah.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa ada lima titik barcode yang dipasang, yakni di Lobi Utama, IGD, Instalasi Rawat Jalan, Bangsal Amarilis dan Fasilitas Hemodialisa. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved