Berita Sragen Terbaru
Remuk Berkeping-keping, UMKM di Sragen Gulung Tikar Imbas Pandemi,Tak Ada Pemasukan & Punya Angsuran
Selama tiga bulan ditutup ada beberapa pelaku UMKM yang bangkrut, ada sekitar 5-10 pelaku UMKM
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Pendapatan Anjlok
Semenjak diberlakukan pengetatan PPKM, Night Market Sukowati (Nimas) terpaksa ditutup.
Sudah 3 bulan pelaku UMKM kehilangan lapaknya untuk berjualan.
Salah satu pelaku UMKM, Alvian Prihantoro mengatakan, dampaknya dari penutupan Night Market, ia kehilangan pendapatan hingga 80 persen.
Baca juga: Sragen Belum Bisa Terapkan PPKM Level 1, Bupati Yuni Ungkap Alasannya
Baca juga: Aturan PPKM Sudah Dilonggarkan, Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso Sragen Masih Sepi
"Pendapatan turun lebih dari 50 persen, jika biasanya dapat Rp 10 juta perbulan, selama PPKM ini bahkan menyentuh Rp 2 juta," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (5/11/2021).
Sehari-hari Alvian berjualan susu segar, yang dijualnya melalui toko offline maupun secara online.
Melalui Night Market, Alvian mengaku sangat mendongkrak penjualan.
Baca juga: Satgas Covid-19 Beberkan Alasan PPKM Level 3 di Jakarta Lebih Lama Ketimbang Daerah Lain
Lantaran, selain tempatnya yang strategis juga menjadi ajang promosi, karena Night Market selalu dibanjiri pengunjung.
"Karena di Nimas bisa promosi, serta berjualan di tempat yang strategis, sehingga sangat berpengaruh sekali dalam segi penjualan," terangnya.
Ia berharap, Nimas dapat segera dibuka oleh Pemkab Sragen, agar perekonomian dapat kembali berjalan.
"Harapannya bisa segera dibuka, namun kita juga mengikuti anjuran pemerintah," pungkasnya. (*)