Berita Klaten Terbaru
Ada Tol Solo-Jogja,Harga Tanah di Klaten Melonjak 2 Kali Lipat,Paling Murah Tembus Rp 1,2 Per Meter
Pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Tol Solo-Jogja jelas memberi dampak. Salah satunya terhadap harga tanah di sekitar jalan tol itu sendiri.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Tri Widodo
Untuk itu, pihaknya ingin rest area nanti 50 persen dikelola oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Ada Warga Protes hingga Kirim Surat ke Presiden, Ini Pembelaan Pengelola Proyek Jalan Tol Solo-Jogja
"Sehingga rest area itu nantinya bisa diisi oleh pelaku usaha mikro kecil menengah UMKM untuk berjualan di sana," katanya.
Menurutnya, usulan itu disambut positif oleh PT Jogja-Solo Makmur Mandiri (JMM).
"Sejauh ini usulan tersebut disetujui oleh JMM," terangnya.
Kades Datangi BPN
Sejumlah kepala desa mendatangi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten guna mencari tahu nilai uang ganti rugi tanah tol Jogja-Solo.
Hal ini terungkap dari Kepala BPN Klaten, Agung Taufik Hidayat.
"Kedatangan mereka kemarin ingin kejelasan soal nilai penggantian tanah secara global dan meminta harga tanaman pun dihitung sendiri (satuan)," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (5/6/2021).
Agung menyatakan akan menyampaikan usulan tersebut kepada tim appraisal.
Baca juga: Bak Petir di Siang Bolong, Wanita Karangpandan Ini Kaget Rumahnya Terbakar saat Rewang ke Tetangga
Baca juga: Warga Meninggal karena Covid-19, Pasar Ikan di Bayat Klaten Ditutup, Asal-usul Penularan Masih Buram
"Nanti tim appraisal juga akan diundang untuk memberi penjelasan ke masyarakat yang terdampak tol Jogja-Solo," katanya.
Di antaranya menurut dia, Desa Joho, Desa Karangduren dan Desa Demakijo belum memperoleh jadwal terkait dengan musyawarah tol.
"Saat ini belum, sebab kami bekerja sesuai urutan jadwal," terangnya.
Hal itu dilakukan agar program pembangunan tol Jogja-Solo berjalan lancar.
Pihaknya menargetkan tahun ini kegiatan musyawarah bisa terlaksana semua.
"Termasuk di tiga desa itu tadi," imbuhnya.