Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Diduga Dikepruk Batu oleh ODGJ, Slamet Bakul Cilok di Sambi Tewas, Tulang Kepala Retak 15 Sentimeter

Slamet pedagang Cilok keliling di Sambi tewas mengenaskan setelah diamuk seseorang yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Tri Widodo
Batu yang digunakan orang gangguan jiwa untuk menghantam bakul cilok Slamet (50) di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Senin (8/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Slamet pedagang Cilok keliling di Sambi tewas mengenaskan setelah diamuk seseorang yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), pada Minggu (7/11/2021). 

Pedagang cilok keliling asal Warga Dukuh Dondil, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi itu dihajar saat berhenti di depan rumah Wartono, di Dukuh Jetak Warung, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi. 

Akibat benturan benda keras berupa batu besar itu, korban yang sempat dilarikan kerumah sakit akhirnya meninggal dunia. 

Kasus ini langsung ditangani aparat kepolisian dari Polsek Sambi. 

Dari hasil pemeriksaan sementara, korban mengalami luka yang cukup serius pada bagian kepada. 

Kapolsek Sambi, Iptu Sunarto mengungkapkan hasil otopsi dari RSUD Dr. Moewardi Solo memang belum keluar. 

Diperkirakan, hasil otopsi ini keluar pekan depan. 

Baca juga: Pedagang Cilok di Boyolali Tewas di Tangan ODGJ, Baru Pertama Keliling di Dukuh Jetak Warung

Baca juga: Inilah Pelaku yang Buat Bakul Cilok di Boyolali Tewas : 16 Tahun Gangguan Jiwa, Sering Ngamuk-ngamuk

Hanya saja, berdasarkan keterangan sementara dari tim medis, korban mengalami luka pada bagian kepada dan dada. 

Tulang kepala dari samping kiri hingga belakang mengalami retak sepanjang 15 sentimeter. 

“Dugaan terkena benturan keras,” ujarnya. 

Sunarto juga tak bisa memastikan benda kerasa apa yang mengenai kepala korban tersebut. 

Akan tetapi, berdasarkan penyelidikan di tempat kejadian perkara ditemukan rambut yang masih menempel pada batu.

Batu tersebut pun telah diamankan sebagai barang bukti. 

"Kalau di batu itu ada rambutnya, tapi tidak ada noda darahnya,” ujar Sunarto. 

Selain luka pada bagian kepala, tulang rusuk pada tubuh korban juga mengalami patah pada bagian kanan dan kiri. 

Empat tulang rusuk kanan korban mengalami patah. Tulang rusuk kanan itu terdiri dari tulang rusuk nomor 4, 5,6, 7 dan 8. 

“ Terus yang kiri, (rusuk nomor) 2,3 dan 4,” ujarnya. 

Pihaknya pun belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

Apakah karena ada organ dalam yang tertusuk tulang rusuk yang patah atau penyebab lain.  

Pasalnya hasil otopsi tim medis belum keluar. 

“ Dari hasil otopsi, kita bisa menjelaskan secara detail penyebab kematian korban,” imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved