Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Sudah Hilangkan Nyawa Bakul Cilok, Pria Gangguan Jiwa di Sambi Boyolali Ini Tetap Diproses Hukum

Meski pelaku yang membuat bakul cilok tewas adalah orang dengan gangguan jiwa, polisi tetap memproses hukum.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Pelaku WT (40) yang menghantam bakul cilok Slamet (50) di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali di Mapolsek, pada Senin (8/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Meski pelaku yang membuat bakul cilok tewas adalah orang dengan gangguan jiwa, polisi tetap memproses hukum.

Sebelumnya WT (43) membuat Slamet (50) tewas karena dikepruk batu besar saat berjualan di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.

Kapolsek Sambi, Iptu Sunoto menekankan akan terus melanjutkan proses hukum kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini.

Pelaku diduga melakukan tindakan pidana sebagaimana diatur dalam pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.

Batu yang digunakan orang gangguan jiwa untuk menghantam bakul cilok Slamet (50) di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Senin (8/11/2021).
Batu yang digunakan orang gangguan jiwa untuk menghantam bakul cilok Slamet (50) di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Senin (8/11/2021). (TribunSolo.com/Tri Widodo)

“Tetap akan kami proses secara hukum, masalah nanti di SP3 atau dihentikan, biar pengadilan yang memutuskan,” terang dia kepada TribunSolo.com, Selasa (9/11/2021).

Dia menyebut, sejauh ini baru memeriksa tiga orang saksi.

Hal mengingat, polisi fokus autopsi dan pemeriksaan kejiwaan pelaku ke RSJ Solo.

“Observasi (pelaku di RSJ) memakan waktu selama 14 hari,” imbuhnya.

Baca juga: Diduga Dikepruk Batu oleh ODGJ, Slamet Bakul Cilok di Sambi Tewas, Tulang Kepala Retak 15 Sentimeter

Baca juga: Inilah Pelaku yang Buat Bakul Cilok di Boyolali Tewas : 16 Tahun Gangguan Jiwa, Sering Ngamuk-ngamuk

Kakak WT, B menyatakan adiknya mengalami gangguan jiwa sejak 2004 lalu.

Sejak saat itu, adiknya telah bolak-balik menjalani perawatan di RSJ baik di Solo dan Klaten.

“Setiap hari juga mengkonsumsi obat,” ujarnya.

Inilah Pelakunya

Orang gangguan jiwa WT (40) yang membuat nyawa bakul cilok melayang di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali sudah diamankan.

Aksi pelaku yang menganiaya Slamet (50) yang tengah berkeliling jualan sungguh di luar dugaan.

Meski beberapa kali pernah mengamuk, namun baru kali ini yang akhirnya berujung maut.

Kakak pelaku B menyatakan adiknya, WT telah mengalami gangguan jiwa sejak 2004 lalu.

"Ada surat kuning dari rumah sakit jiwa dan sudah kami serahkan ke polisi," ungkapnya di kantor Mapolsek Sambi kepada TribunSolo.com, Senin (8/11/2021).

Batu yang digunakan orang gangguan jiwa untuk menghantam bakul cilok Slamet (50) di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Senin (8/11/2021).
Batu yang digunakan orang gangguan jiwa untuk menghantam bakul cilok Slamet (50) di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Senin (8/11/2021). (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Adiknya kata dia telah beberapa kali dilakukan pengobatan dan sering ngamuk-ngamuk.

"Kemarin itu, dari pagi sampai siang sama saya di kandang," ujarnya

Dia kaget jika WT menyerang orang dengan batu cukup besar dan menyebabkan korban menghembuskan napas terakir.

"Kaget saat sore hari mendapatkan kabar WT bermasalah," jelas dia.

Kapolsek Sambi AKP Sunarto mengungkapkan kasus itu diketahui anggota Polsek Sambi yang kebetulan berpatroli di sekitar lokasi kejadian.

Baca juga: Penampakan Batu yang Dipakai Orang Gangguan Jiwa, untuk Serang Bakul Cilok hingga Tewas di Boyolali

Baca juga: Pilunya Bakul Cilok Boyolali, Tewas Dihantam Batu Orang Gangguan Jiwa, Kini Tak Bisa Hidupi Keluarga

Berdasarkan pemeriksaan saksi dan hasil olah TKP, peristiwa itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB.

Saat itu, pedagang cilok itu berkeliling di sekitar rumah pelaku.

Entah apa karena dipanggil, korban lalu berhenti di depan rumah pelaku dan memarkirkan sepeda motornya.

"Karena tidak ada yang mengetahui, tiba-tiba korban tersungkur, menurut dugaan sementara korban diduga diserang dari belakang," ujarnya.

Selain menggunakan tangan kosong, pelaku juga menggunakan batu besar untuk menyerang korban.

Berdasarkan pemeriksaan jenazah korban, diketahui ada dua luka yang cukup serius pada tubuh korban.

Yakni pada bagian punggung sebelah kiri dan bagian mata sebelah kiri.

"Mata sebelah kiri mengalami luka yang lumaya serius," ujar Kapolsek.

Korban yang meninggal dunia pada pukul 20.00 WIB kemudian dilarikan ke RS Dr. Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi.

Sedangkan pelaku, saat ini telah dibawah ke RSJ Solo.

Kapolsek menyatakan tetap akan memproses kasus penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini.

"Tetap kita proses sesuai hukum, nanti yang memutuskan di pengadilan," imbuhnya.

Tak Lagi Bisa Hidupi Keluarga

Nasib pilu menimpa bakul cilok keliling bernama Slamet (50) kerena tewas usai tiba-tiba diserang orang yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Peristiwa nahas itu terjadi di Dukuh Jetak Warung RT 7 RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali pada Minggu (7/11/2021) malam.

Letaknya tidak jauh dari rumah Slamet di Dukuh Dondil, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi.

Korban diserang pelaku berinisial WT (40) saat berjualan melintasi kawasan tersebut.

Akibat dari itu, kini Slamet sudah tidak bisa menghidupi keluarganya dengan berjualan cilok.

Baca juga: Update Pemancing Hilang Disapu Air Bah di Karanganyar : Masih Buram,Tim SAR Kerahkan Ratusan Relawan

Baca juga: Jadi Misteri, Usai Serang Warga Sambungmacan,Orang Idap Gangguan Jiwa Bawa Senjata Masih Berkeliaran

Tokoh masyarakat yang juga Ketua RT 2 RW 3, Maryanto menjelaskan, mengaku tak mengetahui secara pasti kronologi penyerangan yang mengibatkan korban nyawa itu.

Aksi penyerangan itu dilakukan di depan rumah pelaku yang disebut ODGJ.

"Entah apa karena tersinggung atau karena apa, tahu-tahu sudah kejadian itu," jelas dia kepada TribunSolo.com, Senin (8/11/2021).

Warga menurut dia sangat kaget, karena bakul cilok itu diserang dengan batu berukuran besar dan runcing.

Selama ini lanjut dia, pelaku memang sering ngamuk-ngamuk, tapi yang mengakibatkan korban sampai luka parah berujung meninggal baru kali ini.

"Sementara korban (jenazah) saat ini masih di rumah sakit," ujarnya.

Dia menambahkan, kasus ini telah ditangani Polsek Sambi dan barang bukti berupa batu untuk menghabisi nyawa bakul cilok telah diamankan.

"Sudah diamankan," ungkap dia.

Baca juga: Pernah Viral di Kudus, Kini di Boyolali Ada Temuan Bungkusan Pocong, Isinya Paku Diduga Untuk Santet

Baca juga: Maling Beraksi di Kawasan Padat Penduduk di Taruban Boyolali, Motor Mio Raib: Pelaku Rusak Pintu

Saat TribunSolo.com yang berada di Mapolsek Sambi, belum bisa meminta keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Beberapa anggota polisi terlihat masih sibuk melakukan persiapan untuk membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa di Solo.

"Akan kami bawa ke Kentingan (RSJ Solo)," tutur seorang anggota polisi.

Serang Warga Sragen

Sebelumnya, seorang yang diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk di Mahbang, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

ODGJ yang belum diketahui identitasnya itu, mengamuk dengan membawa senjata tajam (sajam) dan menyerang orang di hadapannya.

Kapolsek Sambungmacan Iptu Widarto mengatakan, saat itu ada dua orang yang menjadi sasaran amukan ODGJ tersebut.

"Korban sedang bersih-bersih warung, satu orang kena serangan senjata tajam," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Menghindari Motor Tiba-tiba Belok, Bus Rela Hilang Kendali dan Tabrak Toko Mebel di Kalijambe Sragen

Baca juga: Cerita Kades Bedoro Sragen Ajak Warga Gangguan Jiwa Ikut Vaksin: Makan Dulu Baru Mau Disuntik

Akibat serang tersebut satu orang mengalami luka sabetan sajam dan dilarikan ke Puskesmas Sambungmacan untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Korban mengalami luka di lengan kanan, dan perut," ujarnya.

"Korban kini rawat jalan," imbuhnya.

Warga yang mengetahui serangan ODGJ itu mencoba mengamankannya, namun langsung melarikan diri.

Hal ini membuat warga di Sambungmacan menjadi gelisah, karena teror orang yang membawa senjata tajam tersebut.

"Iya, terduga ODGJ itu langsung melarikan diri, dan belum ketemu sampai saat ini," aku dia.

*Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved