Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Asal-usul Dukuh Butuh Sragen,Ada Tanah Milik Keraton Solo hingga Makam Ki Ageng Butuh & Joko Tingkir

Tanah Keraton Solo di Dukuh Plupuh memiliki luas 65x65 meter, yang terdiri dari Masjid Butuh, kompleks Makam Butuh, dan perumahan juru kunci.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Pintu masuk pemakaman Kiai Ageng Butuh (Raja Pengging II) dan anaknya Raden Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) Raja Pajang pertama, di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Ada beberapa daerah di Kabupaten Sragen yang bernama Butuh.

Salah satunya yakni Dukuh Butuh, yang ada di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh.

Lokasinya, hanya beberapa puluh meter saja dari sungai Bengawan Solo.

Di Dukuh Butuh ini, terdapat sepetak tanah yang dimiliki oleh Keraton Solo.

Tanah Keraton Solo di Dukuh Plupuh memiliki luas 65x65 meter, yang terdiri dari Masjid Butuh, kompleks Makam Butuh, dan perumahan juru kunci.

Baca juga: Perankan Jaka Tingkir di Kirab Syawalan, Putra PB XII Ini Mengaku Tak Banyak Latihan

Baca juga: Rute Makam Joko Tingkir, Salah Satu Wisata Religi di Sragen yang Wajib Dikunjungi

Keberadaan Makam Ki Ageng Butuh atau nama lain dari Ki Ageng Kenongo itulah, asal usul nama Dukuh berasal.

Juru Kunci Makam Butuh, Muhammad Aziz mengatakan setiap tempat yahg disinggahi Ki Ageng Butuh selalu diberi nama Butuh.

"Beliau biasa melakukan perjalanan menyusuri pinggir Bengawan Solo, setiap tempat yang beliau singgahi, diberi nama Butuh," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (12/11/2021).

Ki Ageng Butuh (Ki Ageng Kebo Kenongo) sendiri merupakan ayah dari Joko Tingkir, Sultan Pajang pertama.

Sosok Ki Ageng Butuh juga merupakan seorang Adipati kedua Kadipaten Pengging yang ada di Boyolali.

Ki Ageng Butuh menggantikan ayahnya Ki Ageng Handayaningrat sebagai Adipati Pengging.

Saat masih menjadi Adipati Pengging, Ki Ageng Butuh mendapat perintah untuk menghadap Keraton Demak.

Karena, Adipati Pengging berada dibawah Kasultanan Demak, setelah Majapahit.

Namun, Ki Ageng Butuh menolak untuk menghadap, hingga Raja Demak mengutus Sunan Kudus untuk 'menjemput paksa' dari Kadipaten Pengging.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved