Berita Boyolali Terbaru
Ada 15 Persen Warga Boyolali Belum Divaksin, Dinkes Kesulitan Cari Target: Alasannya karena Data
Belakangan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali terbilang kesulitan menaikkan capaian vaksinasi.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Belakangan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali terbilang kesulitan menaikkan capaian vaksinasi.
Berdasarkan data Dinkes Boyolali pada Jumat (12/11/2021) lalu, cakupan vaksinasi berdasarkan KTP Boyolali baru mencapai 84,59 persen.
Namun, ada perbedaan data dengan vaksinasi di fasilitas kesehatan yang baru mencapai 77 persen.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Klaten Capai 78 Persen, Sri Mulyani : Target Akhir November 80 Persen
Baca juga: Aturan Terbaru Naik Kereta Api, Penumpang Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin dan Hasil Antigen
Jadi persoalan mencari target vaksin ini bukan pada stok vaksinnya, tapi masalah data.
Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, mengatakan berdasarkan data itu masih ada 15 persen warga Boyolali yang belum tervaksin.
Namun, pihaknya juga kesulitan untuk menaikkan capaian vaksinasi.
"Belakangan ini menaikkan cakupan vaksinasi sulit sekali. Apakah semua (warga Boyolali) sudah melakukan vaksinasi atau memang tidak bisa divaksin," katanya.
Baca juga: Vaksin untuk Siswa Terbatas, Disebut Bisa Hantui Munculnya Klaster Sekolah PTM Baru di Solo
Karena memang, ada sejumlah pertimbangan yang membuat seseorang tidak bisa divaksin.
Seseorang dengan kondisi hipertensi yang tidak terkontrol tidak bisa divaksin.
Hal serupa juga berlaku kepada orang dengan komorbid atau penyakit bawaan yang belum terkendali seperti diabetes, asma, TBC paru-paru, dan lainnya.
Untuk itu, Dinkes perlu mendata ulang apakah semua warga sudah mendapat informasi vaksinasi atau tidak bisa divaksin.
Pendataan riil ke masyarakat ini juga untuk mengecek secara pasti, apakah ada warga yang telah meninggal tapi masih tercatat sebagai sasaran penerima vaksin.
Baca juga: Aturan Terbaru ke Pesta Nikah di Sukoharjo : Tamu Boleh Capai 100 Orang, Tapi Sudah Jalani Vaksinasi
Pendataan ini akan melibatkan bidan desa di tiap daerah.
Bidan desa dianggap paling memahami kondisi kelompok warga yang menjadi binaannya.
Pendataan ini diharapkan rampung pada akhir November 2021.
"Pendataan ini akan melibatkan Kasi Kesehatan Keluarga dan bidan desa. Apakah betul jumlah sudah sama? Jangan-jangan ada yang sudah meninggal tapi belum terhapus. Ada komorbid dan lainnya. Hasilnya tinggal mencocokkan dengan data yang kami miliki," ujarnya.
Klaten Capai 78 Persen
Kabar vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Klaten sudah menggembirakan meskipun sempat tertinggal jauh dari Kota Solo.
Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan capaian vaksinasi Covid-19 pada dosis pertama mencapai 78 dosis pertama.
"Sampai saat ini capaianan vaksinasi dosis pertama sekitar 78 persen dan dosis kuda sekitar 52 persen," kata Mulyani, kepada TribunSolo.com, Sabtu (14/11/2021).
Mulyani mengatakan upaya percepatan vaksinasi dilakukan agar Kabupaten Klaten segera turun level penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level 1.
Baca juga: Mahir dalam Mengelas, FX Rudyatmo Diminta Megawati Bikin Pagar Rumah, Begini Reaksi Rudy
Baca juga: Pantangan Warga di Dukuh Butuh Sragen : Tak Berani Gelar Wayangan, Jika Nekat Takut Kena Musibah
Saat ini, Klaten masih berada pada penerapan PPKM level 2.
“Ketika Kabupaten Klaten berada di PPKM level 1 masyarakat yang akan lebih diuntungkan, pembatasan-pembatasan akan sedikit demi sedikit dilonggarkan,” tutur dia.
Stok Sempat Menipis
Stok vaksin Covid-19 di Kabupaten Klaten sempat menipis, padahal masih banyak masyarakat Klaten yang belum jalani vaksin.
Baca juga: Betapa Senangnya Salsabilla Akhirnya Dapat Vaksin di Klaten, Berharap Bisa Sekolah Tatap Muka Lagi
Baca juga: Jadwal Vaksin Klaten Sabtu 21 Agustus 2021 : Ada Vaksinasi Buruh di PT Indomarco
Tak ada cara lain, selain menunggu kiriman dari pemerintah Provinsi Jateng.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cahyono Widodo blak-blakan, jika stok seluruh jenis vaksin yang dimiliki telah didistribusikan ke masyarakat.
"Vaksin sudah hampir habis dan masih menunggu dropingan dari pemprov," kata Cahyono, Kamis (4/11/2021).
Padahal, lanjut Cahyono masih banyak warga Klaten yang belum menerima vaksin lengkap untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap ancaman virus Corona.
Dimana, untuk dosis pertama saja, baru mencapai 77,71 persen.
Capaian vaksin dosis kedua lebih sedikit lagi.
Baru mencapai 50,90 persen.
"Capaian tersebut termasuk kategori manula, komorbit, anak diatas 12 tahun, serta masyarakat umum," ujarnya. (*)