Berita Boyolali Terbaru
Cerita Petugas Vaksinasi di Boyolali Bertaruh Nyawa : Nyaris Terjebak Longsor di Lereng Merapi
Tim vaksinasi Kecamatan Tamansari, Boyolali sempat terjebak tanah longsor saat hendak melakukan vaksin lansia dari rumah ke rumah
Penulis: Tri Widodo | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Vaksinasi di wilayah perkotaan mungkin bukan hal yang sulit dilakukan.
Tapi di wilayah lereng pegunungan seperti Boyolali, program vaksinasi dari rumah ke rumah bukanlah perkara yang mudah.
Baca juga: Hujan Semalam Tanpa Henti, Pondasi Bangunan yang Longsor Nyaris Menimpa Satu Keluarga di Tirtomoyo
Petugas vaksinasi dari Puskesmas harus bertaruh nyawa, agar masyarakat, khususnya lansia di lereng Merapi bisa mendapatkan vaksin Covid-19.
Sebuah kisah nyata terjadi pada petugas vaksinasi di Puskesmas Tamansari, Boyolali, Kamis (18/11/2021).
Tim vaksinasi Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali sempat terjebak di kawasan rawan tanah longsor, saat hendak melakukan vaksin lansia dari rumah ke rumah atau door to door di wilayah Desa Lanjaran, Kecamatan Tamansari.
Padahal di samping kirinya merupakan jurang, sedangkan di samping kanannya merupakan tebing tinggi yang sewaktu-waktu bisa longsor lagi.
Bidan Koordinator Vaksinasi Puskesmas Tamansari, Hartati, menceritakan kronologi kejadian itu.
Saat itu, dia dan timnya yang menggunakan kendaraan Puskesmas Keliling (Pusling) baru saja selesai Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) vaksin Measles and Rubella (MR) untuk siswa kelas 1 SD di Desa Sangup, yang berada di wilayah lereng Gunung Merapi sisi timur.
“Setelah selesai vaksin BIAS di SDN 1 dan SDN 3 Sangup, selesai sekitar pukul 09.45 WIB, kami langsung menuju ke Dukuh Belang, Desa Lanjaran untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 secara door to door dengan sasaran Lansia,” terang Hartati.
Untuk mencapai Dukuh Belang, Desa Lanjaran tim memilih melalui jalan pintas yaitu melewati Dukuh Karanglo, Desa Sangup.
Jalan pintas itu dipilih lantaran lebih dekat dari pada harus memutar jauh.
Pasalnya, timnya telah janjian dengan warga pada pukul 10.00 WIB.
"Tapi di tengah perjalanan mobil Puskesmas Keliling kami terjebak jalan yang kena longsor," kata Hartati.
Mobil Puskesmas keliling atau Pusling itu pun tak bisa bergerak.
Maju tak bisa, mundur sama tak bisanya.
Padahal lokasinya cukup jauh dari pemukiman penududuk.
Baik dari Dukuh Karanglo, Desa Sangup maupun Dukuh Tabang, Desa Lanjaran.
“Itu jalannya licin sekali dan terjal,” ucapnya.
Dia kemudian jalan kaki ke Dukuh Karanglo untuk minta bantuan warga mengevakuasi mobil Pusling yang terjebak lumpur di jalan itu.
Beruntung, 0uluhan warga langsung berdatangan ke lokasi longsor untuk membantu mengevakuasi mobil itu.
“Mobil terjebak disitu lebih dari dua jam. Didorong dan ditarik warga nggak bisa, karena roda mobil masuk lumpur. Akhirnya ditarik pakai truk,” imbuh Hartati.
Sembari menunggu mobil dievakuasi, sebagian tim vaksinasi jalan kaki ke Dukuh Belang, untuk melakukan vaksinasi kepada Lansia dengan mendatangi rumahnya satu persatu.
“Jadi untuk kegiatan (vaksinasi Lansia) kita lakukan jalan kaki dengan perwakilan teman-teman. Alhamdulillah kita dapat vaksinasi 23 orang. Sasarannya 60 tapi yang lolos untuk divaksinasi 23 orang,” tandasnya.
Sementara itu Camat Tamansari, Wurlaksana, mengatakan tanah longor tersebut terjadi tadi malam.
Tanah longsor itu menutup akses jalan penghubung Sangup dan Lanjaran di Dukuh Karanglo.
“Jalan yang tertutup lonsor sepanjang sekitar 20 meter, ketinggian tebing yang longsor sekitar 10 sampai 20 meter dan ketebalan longsoran mencapau 35 sentimeter," katanya.
" Saat ini mobil Pusling sudah berhasil dievakuasi. Sedangkan jalan itu kini ditutup sementara, masyarakat sudah kerja bakti membersihkan material longsor,” pungkasnya. (*)