Berita Solo Terbaru
Saran Profesor UNS untuk Gibran, yang Sebut Tak Punya Solusi Atasi Banjir Todipan : Sumur Resapan
Pakar Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik UNS, Prof Ir Winny Astuti, M.Sc, Ph.D memberi saran untuk Gibran mengatasi banjir kampung Todipan
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Komentar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum punya solusi menangani banjir di Kampung Todipan, Solo, jadi sorotan warganet.
Menurut Gibran, pihaknya sudah melakukan segala upaya, namun tak membuahkan hasil.
Baca juga: Gibran Akui Tak Punya Solusi Atasi Banjir Kampung Todipan : Ya Gimana Curah Hujan Tinggi Banget
Benarkah banjir di Kampung Todipan tak ada solusinya seperti kata Gibran?
Pakar Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik UNS, Prof Ir Winny Astuti, M.Sc, Ph.D mengatakan ada sejumlah solusi yang bisa dilakukan Pemkot Solo.
Salah satunya, adalah pembuatan sumur resapan.
Hal ini perlu dilakukan, agar semakin banyak area resapan air di Kota Solo, sehingga air bisa meresap ke tanah.
"Mestinya Mas Wali bisa menerapkan program pembuatan sumur resapan, dengan begitu air bisa meresap ke dalam tanah, daripada air dibiarkan tergenang hingga surut," jelasnya.
"Sumur resapan sendiri ada standarnya, setiap 100 meter persegi harus ada 1 sumur resapan di wilayah padat penduduk, saya sendiri juga tidak tahu, jumlah sumur resapan di Solo, mungkin masih sedikit," imbuhnya.
Kurang Area Hijau
Winny mengingatkan Gibran, akar masalah dari banjir bukan hanya pada sungai saja.
"Masalah banjir itu sifatnya luas, sifatnya regional, jadi tidak bisa diselesaikan di titik banjir itu sendiri," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (19/11/2021).
Winny menerangkan, banjir bisa disebabkan karena kondisi sungai yang tidak bersih, dengan sedimen dan sampah yang menumpuk.
Kondisi sungai dibagian hulu yang kurang terawat dengan baik, juga menyumbang permasalahan banjir di Todipan.
Tidak hanya masalah sungai, berkurangnya area terbuka hijau serta kurangnya resapan air yang menyebabkan banjir di Todipan.
	
						
							