Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Curhatan Warga Nguter di Hadapan Dedi Mulyadi : Empat Tahun Merasakan Bau Busuk Limbah PT RUM

Sejumlah perwakilan warga terdampak limbah PT RUM menyampaikan unek-unek kepada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat berbicara dengan masyarakat yang terdampak limbah bau busuk PT RUM di Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (23/11/2021). 

Apalagi Yudha mengklaim dirinya mewakili warga Purwakarta.

Mantan Bupati Purwakarta itu bahkan berulangkali menyebut gaya bicara Yudha terlalu ketinggian dan angkuh.

"Anda gak punya malu. Anda jangan ketinggian ngomong," ujar Dedi saat itu dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Tak hanya sekali, Kang Dedi beberapa kali menegur keras Yuda yang dianggapnya angkuh.

"Saya sebagai warga Purwakarta bareng bersama ikatan pasar membersihkan sampah. Salahnya apa? Justru Anda harus malu, orang setingkat saya Dedi Mulyadi, wakil Ketua Komisi IV mau mungut sampah, mau bersihkan lingkungan. Orang yang baru mahasiswa kaya anda lagunya udah kaya menteri," begitulah salah satu ucapan yang diluapkan Kang Dedi kepada Yudha.

Baca juga: Kronologi Istri di Cianjur Tewas Disiram Air Panas oleh Suami, Ternyata Baru Sebulan Menikah

Akui Panik

Yudha meminta maaf karena maksud yang ingin disampaikannya ke Kang Dedi kurang maksimal dan malah menimbulkan banyak tafsir.

Dia mengakui saat itu cukup panik karena banyaknya orang yang seolah 'menghakimi' dirinya.

Postingan Yudha di Facebook
Postingan Yudha di Facebook (FB)

"Cuma ya maaf saya belum bisa menyampaikan esensi maksud saya. Saya cukup panik karena terlanjur banyak mata yang tertuju ke arah saya dan menuding saya," kata dia dalam postingannya.

Yudha menjelaskan, dalam perdebatannya dengan Kang Dedi yang kemudian viral di media sosial, dia sempat bersabar untuk mendapatkan kesempatan menjelaskan, namun tak tersampaikan.

"Saya tetap stay berharap ada ruang dimana maksud saya tersampaikan, tapi kesempatan itu ga ada. Sekali lagi saya mohon maaf untuk semuanya," kata Yudha.

Dia menegaskan apa yang dilakukannya murni merupakan perannya sebagai mahasiswa untuk memberikan kritik kepada pejabat publik.

"Ini proses dialektika saya sebagai mahasiswa, tidak ada kaitannya dengan almamater dan organisasi saya," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Yudha juga menyinggung para netizen yang banyak mengkritiknya perihal debatnya dengan Kang Dedi.

"Saya membaca komentar netizen semua. Saya berterima kasih untuk kritik dan sarannya semoga saya bisa jadi sosok yang lebih baik lagi," tuturnya.

Postingan permintaan maaf Yudha itu sampai Sabtu (20/11/2021) sudah dibagikan sebanyak 113 kali dan ada 3,7 ribu yang berkomentar.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved