Berita Wonogiri Terbaru
Wonogiri Sumbang Perantau Terbanyak di Jakarta, Bupati Jekek Minta Tak Ada yang Mudik saat Nataru
Selama ini jumlah perantau dari Kabupaten Wonogiri di Jabodetabek terkenal paling banyak di Jawa Tengah.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ketua Paguyuban Paseduluran Mudo-Mudi Wonogiri (Pandowo) Arrahman Yuli Hananto menuturkan aturan itu telah sampai ke para anggotanya yang merupakan para perantau.
Menurutnya, bukan kali ini saja pembatasan dilakukan jelang mendekati momen hari libur panjang. Terlebih, masa libur di sejumlah perusahaan dipersingkat.
"Kalau mau pulang kan waktunya mepet ya, kalau liburnya panjang mungkin pulang. Karena tidak banyak waktu libur, mungkin nanti banyak yang tidak pulang juga," kata dia.
Dia menuturkan, apabila nanti di momentum libur Nataru ada perantau yang ingin mudik, menurutnya akan sangat memaksa, sebab waktu libur juga sangat singkat.
Selain itu, kata dia, banyak perantau yang sudah terbiasa menghabiskan waktu libur bukan di kampung halaman, melainkan di kota perantauan.
Bahkan, ada juga yang membuat event berskala kecil di wilayah si perantau masing-masing. Menurutnya, itu merupakan salah satu cara mengobati rasa rindu suasana di kampung halaman.
Kendati demikian, Yuli mengatakan bahwa memang tak bisa dipungkiri bahwa para perantau sangat ingin pulang ke kampung halaman saat momen hari libur, terlebih Idul Fitri tahun mendatang.
Baca juga: Biodata Broto Susilo : Pernah Bermimpi Bisa Berkarir di TNI, Kini Jadi Pejabat di Satpol PP Wonogiri
Walaupun, suasana mudik akan berbeda dari tahun sebelumnya seperti harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, namun pihaknya akan mencoba mengikuti aturan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Itu semua dilakukan demi bisa berkumpul dengan keluarga di kampung halamannya di Wonogiri.
"Teman-teman itu banyak yang mempertanyakan, sampai kapan kondisinya akan terus seperti ini," tuturnya. (*)