Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Potret Jalan Gabugan-Sumberlawang Sragen yang Penuh Lubang hingga 2 Km, Corona Buat Warga Gigit Jari

Beginilah potret jalan Gabugan-Sumberlawang, Kecamatan Tanon, Sragen, yang rusak parah.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Jalan Gabugan-Sumberlawang di Kecamatan Tanon, Sragen yang rusak dan bergelombang, Kamis (2/12/2021). Kondisi jalan telah rusak selama 1 tahun terakhir. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Beginilah potret jalan Gabugan-Sumberlawang, Kecamatan Tanon, Sragen, yang rusak parah.

Kepala Desa Bonagung, Suwarno mengatakan jalan yang rusak diperkirakan sepanjang 2 kilometer. 

"Kurang lebih panjangnya 2 kilometer, dari perempatan Pasar Gabugan sampai jalan yang sudah dicor sebelah sana," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (2/12/2021). 

Lanjutnya, jalan tersebut sudah rusak kurang lebih selama satu tahun ke belakang.

Sebelumnya, sudah dilakukan perbaikan dengan pengaspalan sekitar tahun 2019 lalu. 

Baca juga: Sragen Resmi Punya Perda Prokes, Tapi Denda Rp 100 Ribu untuk Tak Pakai Masker Belum akan Diterapkan

Baca juga: Bupati Sragen Untung Yuni Masih Batasi Ibadah Natal di Gereja, Hanya Boleh 50 Persen Jemaat

Namun, karena sering dilalui kendaraan angkutan berat seperti truk dan tronton, menyebabkan jalan tersebut cepat rusak.

Suwarno menuturkan, awalnya perbaikan jalan akan dilaksanakan pada tahun ini. 

"Karena masuk jalan provinsi, sudah dirapatkan pada tahun 2020 lalu, jika akan diperbaiki tahun 2021 ini, namun anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19," jelasnya. 

Kemudian, perbaikan jalan tersebut kembali dibahas dalam rapat raperda APBD Jawa Tengah tahun 2022.

"Kemarin sudah dibahas lagi didalam rapat, terbaru sudah dimasukkan ke dalam anggaran 2022, ya semoga saja tahun depan bisa terealisasikan," harapnya.

Lain di Sragen, lain di Klaten

Nasib sama juga dialami Warga Deles, Desa Siderejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Mereka menggeruduk kantor DPRD Klaten, Kamis (25/11/2021) untuk meminta perbaikan jalur evakuasi gunung Merapi dimulai dari atas.

Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, warga tiba di DPRD Klaten pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Pemkab Klaten Pastikan Jalur Evakuasi Merapi yang Rusak Digelontor Rp 5 Miliar, Begini Reaksi Warga

Baca juga: Digerus Air Hujan, Jalur Evakuasi Merapi di Deles Klaten Rusak Parah, Warga Minta Segera Diperbaiki

Mereka berkumpul di lahan parkir dan berdiri di sana.

Para warga menyanyikan lagu dan berorasi di lahan parkir tersebut. 

Mereka yang menggeruduk kantor DPRD Klaten juga menyiapkan kopi yang berasal dari daerah asal mereka.

Kopi tersebut diminum bersama-sama.

Ketua RW 06, Desa Siderejo,  Suharto (63) mengatakan, jalur evakuasi Merapi sekaligus jalan utama warga di Desa Siderejo rusak sudah lama.

"Kondisi jalur evakuasi bagian atas sudah tidak seperti jalan lagi, malah lebih halus kaliworo, hancurnya jalur ini sudah sekitar 5 tahun," kata Suharto, Kamis (25/11/2021).

Suharto mengatakan, panjang jalur evakuasi Merapi yang rusak parah sekitar 2,5 kilometer.

Dia menyebutkan, kerusakan jalur evakuasi Merapi di Desa Siderejo berada di jalan dekat Pesanggrahan PB X sampai jalan di Balai Desa.

"2,5 kilometer jalan paling rusak parah, di jalan itu sering terjadi kecelakaan, saya sendiri tak berani lewat karena rusaknya," ucap Suharto.

Baca juga: Soal Jalur Evakuasi Merapi yang Rusak di Kemalang Klaten, Bupati: Perbaikan Tahun 2022

Dia menjelaskan, pihaknya selalu melakukan perbaikan jalan tersebut.

Dalam perbaikan jalan tersebut menggunakan dana mandiri.

"Setiap minggu kami selalu melakukan kerja bakti memperbaiki jalan tersebut, kami melakukan Aspal Godog atau penambalan jalan dengan tanah," ujar Suharto.

Dia berharap perbaikan jalur Merapi khususnya di Desa Siderejo bisa diutamakan. 

"Harapan kami dan warga, jalur Evakuasi Merapi diperbaiki dengan cara cor, karena berdampingan dengan galian C," harap Suharto.

Sementara itu, Ketua Komisi 3 DPRD Klaten, Basuki Effendi mengatakan, sudah menerima aspirasi dari masyarakat Deles, Desa Siderejo, Kecamatan Kemalang.

"Kami telah menerima aspirasi warga Deles dan aspirasi mereka sudah kami tampung," kata Basuki.

Basuki mengatakan, pihaknya akan mengupayakan masuk anggaran di tahun 2022.

Nantinya aspirasi tersebut juga dimasukan dalam rapat pembahasan anggaran 2022.

"Ya kami upayakan akan dianggarkan di 2022, kami masih menunggu rapat," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved