Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Terungkap, Identitas Prempuan Tewas di Sungai Boyolali : Orang Klego, Sudah Seminggu Lebih Dicari

Mayat perempuan yang terapung di Kali Lunyu, Dukuh Nglumpang,  Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede terungkap.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Humas Polres Boyolali
Proses evakuasi mayat perempuan di Sungai Lunyu, Dukuh Nglumpang, Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Rabu (1/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Mayat perempuan yang terapung di Kali Lunyu, Dukuh Nglumpang,  Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede terungkap.

Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond menerangkan, idenritas mayat itu Rina Setyani (56) warga Dukuh Gandu, RT 19, RW 06, Desa Karanggatak, Kecamatan Klego.

"Setelah berhasil teridentifikasi, jenazah korban lalu dimakamkan," kata Dalmadi kepada TribunSolo.com, Jumat (3/12/2021).

Menurut dia, korban dilaporkan hilang ke Polsek Klego pada 25 November 2021 lalu.

Dikatakan, terungkapnya identitas mayat yang sudah tak bisa dikenali wajahnya itu berawal dari adanya keluarga korban yang curiga dengan postur tubuh jasad itu.

Keluarga tersebut kemudian mendatangi lokasi penemuan, yang ternyata warga juga menemukan adanya sandal dan baju disekitar lokasi itu.

Warga sekitar pun juga meyakini jika korban merupakan salah satu tetangganya yang mengalami gangguan jiwa.

"Petugas polisi kemudian menunjukkan gelang yang dipakai korban. Dan ternyata ada kecocokan dengan gelang yang selama ini dipakai oleh korban," jelasnya.

Baca juga: Siswa Sekolah Dilarang Piknik saat Nataru, Ada Wacana Libur Akhir Semester di Boyolali Bakal Diundur

Baca juga: Senyap, Polisi Sudah Berjaga di Jalanan Boyolali Hari Ini, Belum Ada Rombongan Reuni 212 Masuk Solo

Untuk lebih meyakinkan lagi, anggota Polsek Karanggede lalu keluarga korban beserta Kadessetempat lalu diajak melihat langsung  jenazah korban di RSUD Dr. Moewardi Solo.

Meski sudah tak dikenali lagi, tapi keluarga meyakini bahwa jenazah itu salah satu anggota keluarganya.

"Polres menyerahkan jenazah korban kepada keluarga untun dimakamkan," ujarnya.

Sementara itu, Sutardi, paman korban kepada polisi mengatakan, orang tua korban telah meningal dunia.

Begitu juga dengan adik korban juga telah meninggal dunia.

"Suaminya juga telah pergi. Sementara anaknya ikut nenek," imbuhnya.

Misteri Rabu Legi

Hari pertama bulan Desember 2021 yang jatuh pada hari Rabu Legi dalam penanggalan Jawa, diawali dengan penemuan empat mayat secara beruntun.

Pertama, dua mayat ditemukan di pinggir jalan Asrama Haji Donohudan-Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, sekira pukul 07.45 WIB.

Mayat yang kemudian diketahui bernama Agus Rajiman dan Tri Untung merupakan korban kecelakaan tunggal pada Rabu dini hari.

Jenazah diketahui setelah ada pengendara melihat ada dua sosok tersebut tergeletak di sebuah parit dengan kondisi cukup mengenaskan bersama motornya.

Evakuasi dua korban kecalakaan Tunggal di Jalan Embarkasi-Gagaksipat, Ngemplak Boyolali, Rabu (1/12/2021).
Evakuasi dua korban kecalakaan Tunggal di Jalan Embarkasi-Gagaksipat, Ngemplak Boyolali, Rabu (1/12/2021). (ISTIMEWA-DOK Polsek Ngemplak.)

Kedua korban itu merupakan warga Dukuh Peloksari, Desa Senting, Kecamatan Sambi.

Temuan kedua jenazah itupun seketika membuat warga sekitar gempar yang kemudian melaporkannya ke Polsek Ngemplak.

Petugas Polsek Ngemplak dan Anggota dari Satlantas Polres Boyolali kemudian mendatangi lokasi kejadikan untuk mengevakuasi korban ke RSUD Surakarta.

Baca juga: Kagetnya Warga Boyolali, Cari Rumput Malah Temukan Mayat Perempuan Tanpa Busana di Sungai Lunyu 

Baca juga: Pria Klaten Ini Tolak Mentah-mentah Uang Rp 119 Juta, untuk Ganti Tanahnya yang Kena Tol Solo-Jogja

 Kedua korban pada saat ditemukan sudah dalam keadaan kaku. Diduga korban sudah meninggal sejak malam dini hari,” ujar Kanit Laka Ipda Budi Purnomo kepada TribunSolo.com.

Budi menyebut penyebab kecelakaan tunggal ini diduga akibat saat berkendara korban dalam kondisi mabuk usai minum-minuman keras.

Hal itu diperkuat dari keterangan saksi Andi Wahyudi.

Di mana, kedua korban sebelum pulang sempat mampir ke kosnya di daerah Sawahan, Kecamatan Ngemplak dalam kondisi mabuk.

“Dalam kondisi Mabuk lalu menabrak tembok rumah warga hingga keduanya meninggal dunia,” tambahnya.

Jenazah Prempuan Muda

Lalu di Dukuh Nglumpang RT 04, RW 05, Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede ada mayat wanita tanpa busana yang terapung di sungai.

Jenazah wanita muda berusia 25 tahun itu kali pertama ditemukan Jumali (58).

Saat mencari rumput untuk makan kambing di ladangnya sendiri, tiba-tiba dikejutkan oleh sesosok mayat pdi sungai Lunyu yang berada tak jauh dari ladangnya itu.

Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Eko Marudin mengungkapkan Jumali yang melihat korban mengapung di sungai langsung memberitahukan kepada ke Ketua RT setempat, Suyadi.

Saat itu RT dilaporkan ke Polres Boyolali.

“Tidak ada identitas. Korban ditemukan telanjang bulat dan tersangkut di batu," ungkap dia.

"Kondisi korban sudah mulai membusuk, rambutnya terkelupas dan muka tidak dikenali, ada luka di paha kiri korban dan inggi badan sekitar 150 cm," akunya.

Terkait penyebab kematiannya, Kasat Reskrim belum bisa memastikannya.

“Jenazah korban kami bawa ke RSUD Dr. Moewardi Solo untuk diautopsi,” jelasnya.

Diduga, korban hanyut terbawa arus sungai Lunyu dari wilayah atas saat terjadi banjir.

“Mungkin korban hanyut dari wilayah atas," imbuhnya.

Baca juga: Geger Penemuan Mayat di Bayat, Akhirnya Polisi Ungkap Sosoknya : Berhari-hari Sempat Dicari Keluarga

Baca juga: Bikin Sedih, 20 Ibu Hamil di Sragen Terjangkit HIV AIDS Selama 2021, Jumlah Meroket dari Tahun 2020

Gantung Diri

Terakhir, S (55) di Kecamatan Sambi ditemukan tewas tergantung di kandang kambing milik.

Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri akibat depresi lantaran penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.

Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi menyebut berdasarkan hasil pemeriksaan, tak ditemukan tanda-tanda penganiyaan pada tubuh korban.

Korban diduga diduga nekat mengakhiri hidup setelah sakit mata yang diderita tak kunjung sembuh.

"Keterangan yang diperoleh petugas, korban diduga kuat munri gantu diri," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved