Berita Boyolali Terbaru
Cerita Penambang Pasir di Kali Apu: Tetap Menambang Meski Dibayangi Ancaman Lahar Dingin Merapi
Banjir lahar gunung Merapi yang terjadi di Sungai Bebeng, Magelang tak membikin penambang pasir Kali Apu, Selo, Boyolali takut.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribubunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Banjir lahar gunung Merapi yang terjadi di Sungai Bebeng, Magelang tak membikin penambang pasir Kali Apu, Selo, Boyolali takut.
Aktivitas penambangan pasir secara tradisional masih dilakukan oleh warga sekitar di tengah ancaman bahaya lahar dingin yang bisa terjadi kapanpun.
Warga sekitar masih tetap saja mengais pasir dari sungai yang berhulu di Puncak Merapi itu.
Baca juga: Perjuangan Para Penambang Pasir Kali Sombo Boyolali: Rela Seharian Berendam di Sungai
Baca juga: Viral Video Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Penambang Pasir Nampak Santai
Sumi, warga Dukuh Takeran, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo mengaku tak takut dengan peningkatan aktivitas gunung Merapi.
Meski belakangan ini curah hujan tinggi, namun dia tetap nekat mencari pasir dengan pelatan seadanya setiap hari.
“Ya kalau ada banjir ya minggir dulu to,” katanya, kepada TribunSolo.com, Selasa (7/12/2021).
Dia sebenarnya tahu aktivitas penambangannya ini beresiko tinggi.
Baca juga: Penyebab Sementara Penambang Pasir asal Sragen yang Dilaporkan Tenggelam: Diduga Alami Kram
Hanya saja, dia yang tak punya ladang dan tak bisa bekerja tak punya banyak pilihan untuk mencukupi kebutuhan hidup.
"Sudah biasa seperti ini. Mau kerja apa juga tidak bisa," ujarnya.
Dia mengaku penambang pasir manual ini cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari.
Meskipun tak jarang dia harus pulang dengan tangan hampa karena tak bisa mengumpulkan satu rit (1 bak Pikap) pasir.
“Ini saya setengah hari belum dapat 1 rit pasir. Ya gimana lagi, pasirnya tidak ada,” katanya.
Baca juga: Faktor Kedalaman Sungai, Warga Tak Berani Menyelam Cari Penambang Pasir yang Tenggelam di Sragen
Tumini, penambang lain mengatakan tenaganya yang tak sekuat dulu membuatnya lebih lambat dalam mengumpulkan pasir.
Diapun hanya bisa mencari pasir di daerah yang dekat akses jalan desa.
“ Kalau yang masih muda-muda bisa mencari pasir lebih di atas lagi. Tapi saya cukup dekat-dekat sini saja,” imbuhnya. (*)