Berita Klaten Terbaru
Sebelum Tahun Baru, Semua Warung Apung Rowo Jombor Dibongkar, Kini Masih Sisa 2 Warung
Proyek revitalisasi Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat masih berjalan. Pembongkaran Warung apung sudah mencapai 80 persen.
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Proyek revitalisasi Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat masih berjalan. Pembongkaran Warung apung sudah mencapai 80 persen.
Total sebanyak 21 warung apung di Waduk Rowo Jombor, akan dibongkar.
Pemilik warung apung, Sutomo (49) menjelaskan, pembongkaran itu untuk mendukung pelaksanaan revitalisasi Waduk Rowo Jombor.
"Untuk perkembangan warung apung, sehubungan dengan revitalisasi, harus di nol kan (dibongkar), harus bersih," kata Sutomo.
Melihat progres pembongkaran warung apung.
Baca juga: Monyet Peliharaan di Mayungan Klaten Tak Patuh, Pemilik Minta Damkar Evakuasi
Baca juga: Ini Cerita Edi Santoso Penangkar Jalak Bali di Klaten, Sebulan Bisa Untung Rp 12 Juta
Sutomo menyampaikan bahwa pembongkaran warung apung sudah lebih dari 80 persen.
Hingga kini hanya menyisakan 2 warung apung yang harus dibongkar.
Sutomo menjelaskan, batas waktu untuk pembongkaran maksimal sebelum tahun baru.
Namun pembongkaran warung apung butuh waktu relatif lama, karena lokasi warung berada di atas air dan mengandalkan tenaga manusia.
Selain itu, material sisa pembongkaran juga masih digunakan kembali. Sehingga dibongkar dengan hati-hati.
"Jadi kalau waktunya (pembongkaran) molor, karena warung berada di atas air dan tidak semudah membongkar rumah yang ada di atas tanah," ujar Sutomo.
Sambut Nataru
Sementara itu, pembatalan PPKM level 3 disambut bahagia para pemilik usaha perahu wisata di Rowo Jombor.
Dengan pembatalan tersebut, semakin besar harapan mereka untuk mendapatkan keuntungan lebih, khususnya saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).