Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Siasat Herry Wirawan Tutupi Aksi Rudapaksa 12 Santriwati, Korban Dilarang Ngobrol dengan Tetangga

Berbagai upaya dilakukan Herry Wirawan demi menutupi aksi bejatnya kepada 12 santriwati.

Kolase (Istimewa dan Tribunjabar.id/Cipta Permana)
Nasib miris para santriwati di pesantren yang diasuh Herry Wirawan. 

TRIBUNSOLO.COM - Berbagai upaya dilakukan Herry Wirawan demi menutupi aksi bejatnya kepada 12 santriwati.

Seperti melarang para santriwati mengobrol dengan warga sekitar hingga selalu menemani kemanapun korban pergi, termasuk sekedar berbelanja di warung.

Baca juga: Ini Alasan Keluarga Korban Dulu Pilih Pesantren Herry Wirawan, Ternyata Mayoritas Mereka Tidak Mampu

Dilansir dari TribunJabar, hal tersebut disampaikan oleh petugas keamanan di Kompleks Sinergi Antapani, Kota Bandung, Hendar.

Sekedar informasi Herry Wirawan tega merudapkasa 12 santriwatinya sendiri yang masih di bawah umur.

Dari perbuatan keji Herry Wiryawan, 8 dari 12 santriwati bahkan hamil dan sudah melahirkan 9 bayi.

Sementara itu, Hendar mengatakan penangkapan Herry dilakukan beberapa bulan lalu.

Ia pun menceritakan, kegiatan di panti yatim tersebut tampak normal dari luar.

Pada waktu-waktu tertentu, katanya, anak-anak mengaji di lantai utama rumah tersebut.

"Warga juga sempat heran, kok yang di panti yatim itu perempuan semua, tidak ada laki-lakinya. Ya, laki-lakinya Herry saja. Apa boleh begitu secara agama atau bagaimana, warga percaya saja," katanya.

Ia lalu mengatakan, anak-anak di rumah tersebut pun tidak diperbolehkan keluar rumah.

Padahal di sekitarnya banyak anak-anak tetangga yang seusia dengan mereka.

"Anak-anak yang ada di situ usia SD dan SMP. Masih bisa bermain di luar padahal," ucap Hendar.

Hendar kemudian mengatakan santriwati di yayasan tersebut bahkan tak diizinkan untuk belanja ke warung sendirian.

"Ini kalau mereka keluar untuk belanja saja, harus diantar Herry. Mereka dilarang bicara sama tetangga. Ada sekitar 15 sampai 20 anak di situ yang tinggal, semuanya perempuan," katanya.

Sejak beroperasi 2016, katanya, anak yang sudah dewasa dipindahkan ke pesantren yang dikelola Herry di Cibiru.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved