Ini Alasan Keluarga Korban Dulu Pilih Pesantren Herry Wirawan, Ternyata Mayoritas Mereka Tidak Mampu

Korban Herry bahkan berjumlah 12 orang. Dari ke-12 santriwati itu, delapan di antaranya sudah melahirkan bayi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Istimewa via Tribun Jabar
Herry Wirawan (36), guru pondok pesantren yang tega merudapaksa 12 santriwatinya. 

TRIBUNSOLO.COM -- Penyesalan kini dirasakan keluarga korban rudapaksa Herry Wirawan.

Mereka tak menyangka, keputusan untuk menyekolahkan putri-putrinya di pondok pesantren milik Herry Wirawan justru berakhir pilu.

Lantas apa alasan para orangtua korban dulu begitu percaya dengan Herry Wirawan?

Orangtua korban pun mengungkapkan alasannya dulu memilih pesantren yang diasuh oleh guru ngaji tersebut.

Baca juga: Tangis Orangtua Santriwati Pecah, Putrinya Bawa Pulang Bayi 4 Bulan Hasil Perbuatan Herry Wirawan

Baca juga: Selain Dirudapaksa, Santriwati di Ponpes Herry Wirawan Juga Dipaksa Jadi Kuli Bangunan, Warga Marah

Sebelumnya, aksi bejat Herry Wirawan terbongkar.

Herry diketahui adalah sosok pengasuh sekaligus guru pesantren di Bandung yang merudapaksa para santriwatinya sejak 2016.

Nasib miris para santriwati di pesantren yang diasuh Herry Wirawan.
Nasib miris para santriwati di pesantren yang diasuh Herry Wirawan. (Kolase (Istimewa dan Tribunjabar.id/Cipta Permana))

Korban Herry bahkan berjumlah 12 orang. Dari ke-12 santriwati itu, delapan di antaranya sudah melahirkan bayi.

Sebagian besar korbannya ternyata berasal dari wilayah Garut.

Satu keluarga korban, AN (34) mengatakan, dulu memilih pesantren itu karena menawarkan pendidikan gratis.

Ia mengatakan, keluarganya memiliki kondisi ekonomi yang tak cukup mampu menyekolahkan anaknya di sekolah berbayar.

"Kami pilih pesantren tersebut karena ekonomi kami menengah ke bawah," kata AN kepada Tribunjabar.id di rumahnya di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Kamis (9/12/2021).

Lebih lanjut AN menjelaskan, keluarga sebenarnya pernah bertanya-tanya mengenai aturan ketat yang diberlakukan pesantren.

Pasalnya, jika pulang ke rumah, korban tak boleh berlama-lama.

Jika lebih dari tiga hari di rumah, Herry akan menelepon.

"Dia (Herry Wirawan) nyuruh kembali ke pondok," kata AN, dilansir dari artikel Tribun Jabar berjudul Alasan Keluarga Korban Dulu Pilih Pesantren Herry Wirawan di Bandung, Pernah Curiga Ada Aturan Ketat.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved